UI/UX Wajib Mengetahui Mengenai Protopie

prototype
Sumber: unsplash


Bagi UX Designer tentunya sudah tidak asing dengan tools prototyping seperti figma, InVision, atau Adobe XD sebab ketiga tools ini sudah sangat umum dan sering digunakan oleh desainer dari seluruh dunia. Namum, ProtoPie menjadi angin segar bagi para desainer sebab tools ini memiliki banyak keunggulan dalam pembuatan prototype produk dengan ketelitian tinggi.

Mengenal ProtoPie

protopie
Sumber: glints.com

ProtoPie didirikan oleh mantan desainer Google bernama Tony Kim dimana lokasinya sendiri berada di Seoul, Korea Selatan. ProtoPie sendiri mulai di rintis pada tahun 2014 Desember bersama dua engineer utama jebolan Samsung dan Line.

Dilansir dari TechCrunch, Chief Strategy Officer dari ProtoPie menekankan bahwa salah satu kelebihan utama dari tools tersebut adalah lebih ekspresif dari tools lain. 

ProtoPie merupakan tools yang interaction design dengan beberapa perangkat, sehingga lebih mudah tanpa menggunakan code apapun.

Fitur Keunggulan ProtoPie

Dikutip dari glints, “ProtoPie mengklaim dirinya sebagai tools yang bisa memudahkan siapapun dalam membuat prototype”.

Dalam pembuatan ProtoPie sendiri memiliki tujuan untuk mempermudah dalam membuat suatu desain prototype produk seperti semudah membuat pie. Berikut ini keunggulan saat menggunakan ProtoPie:

  1. Konsep Object, Trigger, and Respons
    Menurut UX Collective, ProtoPie memiliki konsep unik yang membuat banyak desainer penasaran untuk segera mencobanya.

    Dengan tools ini, dalam pembuatan prototype yang interaktif dapat dengan mudah hanya berdasarkan Object, Trigger, dan Response.

    Dalam pembuatan prototype biasanya desainer harus mempelajari terlebih dahulu mengenai prototype berbasis pengkodean. Namun, dengan ProtoPie hal tersebut tidak diperlukan lagi sebab ProtoPie memiliki konsep Object, Trigger, and Response. Jadi, dengan kata lain seorang desainer dapat dengan mudah membuat interaksi dengan menggabungkan ketiga hal tersebut.

  2. Sensor
    Hampir kebanyakan aplikasi di zaman sekarang menerapkan penggunaan sensor. Hal tersebut menjadi suatu tantangan bagi seorang desainer yang ingin membuat suatu prototype yang menampilkan interaksi ketika menggunakan sensor.

    Namun, dengan adanya ProtoPie hal tersebut menjadi mudah karena hanya perlu menambahkan trigger seperti Sound, Tilt, Compass, atau 3D Touch.

  3. Scenes
    Tools di jaman sekarang kebanyakan saat membuat interaksi mikro sering mengalami masalah pada keterbacaan. Hal tersebut tentunya mengganggu seorang desainer karena membuang waktu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan.

    ProtoPie sendiri bisa menjadi solusi karena memiliki fitur Scenes yang memungkinkan pengguna untuk meningkatkan keterbacaan dengan memisahkan setiap halaman kerja.

  4. Send & Receive
    Tools ini mendukung pertukaran data dari beberapa perangkat dengan menggunakan Send Response dan Receive Trigger. Sehingga, pengguna dapat melakukan pengujian prototype di beberapa perangkat sehingga membuat mereka mengetahui pendapat dari beberapa pengguna sekaligus.

Sumber:
https://glints.com/id/lowongan/protopie-adalah/#.YZFUfGBBzDd 

Oleh Irfan Mulyana Abdillah

 

Related Post

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp: 0281-641629
Email Official: [email protected]

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University