Programmer vs Software Engineer

Selama ini kita lebih sering mendengar profesi “programmer” daripada “software engineer”, padahal software engineer jauh lebih hebat dari programmer lho! Baik dari sisi pekerjaan maupun upah/salary. Mau tahu bedanya? Programmer adalah seseorang yang menulis kode sehingga dapat menghasilkan program pada perangkat lunak yang mempunyai satu fungsi tertentu. Programmer wajib memiliki ketrampilan pemrograman serta mampu menguasai algoritma dengan baik. Sedangkan Software Engineer adalah otak kreatif dibalik program komputer. Software Engineer selain menulis kode program, mereka juga menganalisis, merekayasa, spesifikasi, dan mengimplementasikan perangkat lunak. Software engineer harus mengetahui cara agar perangkat lunak yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar atau pengguna serta harus memiliki jiwa kepemimpinan , dan mampu mengelola kelompok kerja agar tetap harmonis. Ketrampilan yang wajib dimiliki selain harus memiliki kemampuan pemrograman yang mumpuni, software engineer juga harus menguasai siklus hidup pengembangan sistem dan metodologi pengembangan perangkat lunak. Secara singkat dapat dilustrasikan jika programmer adalah koki, maka software engineer adalah chef. Jadi, mempelajari ilmu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) secara mendalam merupakan kebutuhan, karena dalam dunia perangkat lunak tidak hanya membutuhkan orang-orang yang mampu menulis program saja! Come & Join Us! Informasi PMB 2017 silahkan di: Website : http://pmb.st3telkom.ac.id Facebook: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line : st3telkom WA : 081228319222 HP : 085101624154

Read More

Software Crisis Pada Tahun 1990-an

Fakta software crisis yang terjadi pada tahun 1990-an. 31% proyek dibatalkan 52.7% rata-rata pengeluaran melebihi rencana anggaran hingga 189% 58% system tidak membuat fungsionalitas sesuai yang diusulkan $81 Milyar nilai proyek yang dibatalkan pada tahun 1995 $51 Milyar nilai proyek yang melebihi rencana anggaran pada tahun 1995 Hanya 16.2% dari proyek perangkat lunak yang selesai tepat waktu dan sesuai anggaran Di perusahaan yang lebih besar, hanya 9% proyek teknologi yang selesai tepat waktu dan sesuai anggaran sedangkan hampir sepertiga sisanya semua proyek akan dibatalkan sebelum selesai. Software crisis memiliki dampak yang sangat merugikan terutama dari segi finansial dan waktu. Kebutuhan akan ahli di bidang rekayasa perangkat lunak terus meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan semakin pesatnya perkembangan industri perangkat lunak. S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto siap berkontribusi untuk mencetak calon-calon ahli di bidang rekayasa perangkat lunak.

Read More

Workshop Penyusunan VMTS Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) STT Telematika (ST3) Telkom Purwokerto – Bagian 2

Purwokerto (15 dan 17 Maret 2017) – Workshop kedua diselenggarakan pada tanggal 17 maret 2017 oleh Dr.Suryono dari APTIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer). Dalam paparannya mengenai kualitas program studi, beliau berpendapat agar dalam pembuatan sebuah program studi baru hendaknya mengikuti standard KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dimana KKNI merupakan acuan nasional yang berfungsi menjembatani kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan, seorang lulusan yang mengikuti standard ini harus mendapatkan gaji/honor sesuai dengan kemampuan/kualifikasi dari tingkat pendidikan. Dengan begitu, maka perguruan tinggi wajib menjamin kualifikasi alumni yang harus memiliki kemampuan seorang sarjarna. Sedangkan perusahaan harus mampu menggaji seorang sarjana. Dalam kaitannya dengan variasi program studi yang diajukan oleh ST3 Telkom, Beliau juga memaparkan mengenai irisan knowledge area dalam 5 program studi yang berada di bawah naungan APTIKOM yang diantaranya adalah Sistem Informasi, Teknik Informatika, Sistem Komputer, Rekayasa Perangkat Lunak dan Ilmu Komputer. Selain itu dibahas juga mengenai tiga trend ilmu computer di masa yang akan datang yaitu IoT (Internet of Things), Big data manajemen system serta cloud computing. Di penghujung acara, workshop ini menjadi menarik ketika dilakukan jajak pendapat dari pengguna lulusan dan rekan sejawat di antaranya Bapak Eko (Dinas Pariwisata Banyumas), perwakilan dari AMIKOM purwokerto serta Bapak Jakarta Tisam (Bappeda). Hasil jejak pendapat secara umum menyatakan bahwa workshop yang merupakan kesempatan langka ini sangat bermanfaat karena terjadi sebuah kesepemahaman antara dunia industri, pemerintah dan institusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas lulusan ST3 Telkom. Pada akhir kegiatan, beberapa perwakilan peserta mempresentasikan hasil penyusunan VMTS. Melalui tanya jawab, mereka dapat saling berbagi tentang hasil penyusunan VMTS serta rencana pembentukan kurikulum. Narasumber memberikan tanggapan dan masukan atas pertanyaan peserta sehingga memperkaya wawasan dan pemahaman peserta. Dari hasil workshop tersebut program Studi S1 RPL berkomitmen untuk menjadi program studi yang berkompeten dalam pengembangan sumber daya manusia berjiwa teknopreneurship serta berkompeten dalam rekayasa smart software untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.

Read More

Workshop Penyusunan VMTS Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) STT Telematika (ST3) Telkom Purwokerto – Bagian 1

Purwokerto (15 dan 17 Maret 2017) – Dalam rangka merealisasikan Program Studi (Prodi) S1 Rekayasa Perangkat Lunak yang unggul dan berkualitas, Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) dan ST3 Telkom menyelenggarakan kegiatan workshop penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (VMTS) Prodi. Workshop ini diikuti oleh seluruh stakeholder  yang bertanggung jawab terhadap pembentukan program studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak. Selain Bapak Indra Hidayatulloh,S.Kom.,M.T. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak, hadir pula Penanggung Jawab Program Studi Sistem Informasi Bapak Didi Supriadi,S.T., M.Kom serta Penanggung Jawab Program Studi Teknik Informatika Bapak Muhammad Zidny Naf’an, S.Kom., M.Kom. beserta timnya masing-masing guna memperkaya proses brainstorming dalam menentukan arah dan tujuan program studi di masa yang akan datang. Workshop yang diselenggarakan selama dua hari ini menghadirkan dua narasumber yang berbeda. Pada hari pertama tanggal 15 maret 2017 acara dipimpin oleh Dr.Haryadi, M.Sc selaku dosen Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Beliau merupakan pakar dalam perumusan VMTS Institusi Pendidikan dan Program Studi Baru.  Dalam presentasinya, beliau memaparkan pentingnya suatu usaha yang kreatif dan inovatif dalam manajemen pendidikan tinggi yang akan datang, hal ini dikarenakan banyaknya perguruan tinggi di Indonesia yang berdiri belakangan ini.  Sehingga dalam kaitannya dengan VMTS, institusi harus memiliki sebuah “kekhasan” serta “berkualitas” sehingga diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten, inovatif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan di tengah kehidupan bermasyarakat. Setelah sesi pemaparan perumusan VMTS, dilakukan sharing session dari pihak masing-masing program studi mengenai kerangka VMTS yang akan ditawarkan.

Read More

Workshop Penyusunan Kurikulum Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) STT Telematika (ST3) Telkom Purwokerto

Purwokerto – Program Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) dan ST3 Telkom untuk meningkatkan mutu Perguruan Tinggi (PT) merupakan keniscayaan. Dalam rangka merealisasikan dan memastikan peningkatan mutu pendidikan, khususnya prodi S1 RPL, maka diadakan workshop penyusunan kurikulum. Kegiatan yang bertemakan penyusunan kurikulum ini diikuti oleh seluruh dosen dari tiga program studi (prodi) yaitu prodi RPL, prodi Sistem Informasi (SI), dan prodi Teknik Informatika (IF). DR. Inggriani Liem yang berasal dari Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (IF ITB) menjadi narasumber dalam workshop ini yang merupakan pakar di bidang penyusunan kurikulum khususnya lingkup rekayasa perangkat lunak (software engineering). Workshop berlangsung selama empat hari dari 3-4 April 2017. Tujuan workshop ini adalah untuk menyusun dan meningkatkan mutu kurikulum prodi, khususnya prodi S1 RPL ST3 Telkom. Workshop ini juga diharapkan meningkatkan kemampuan para dosen dalam penyusunan kurikulum. Kurikulum merupakan aspek sentral dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan upaya simultan secara berkala agar kurikulum dapat dirancang sesuai perkembangan zaman. Peserta juga diharapkan dapat menularkan kemampuannya kepada rekan sejawat di kampus untuk meningkatkan mutu kurikulum. Workshop ini juga bertujuan agar kompetensi lulusan sesuai dengan yang diharapkan. Materi yang disampaikan antara lain visi dan misi program studi, profil lulusan, kompetensi lulusan, bahan kajian, struktur kurikulum, rumusan kompetensi, dan peta kurikulum. Workshop ini menjadi menarik ketika narasumber dan peserta saling diskusi dan memberikan pengalamannya dalam proses penyusunan kurikulum hingga melaksanakan proses pembelajaran sehingga memberikan inspirasi dan semangat bagi peserta workshop.  DR. Inggriani Liem memberikan nasehat bahwa baik atau tidaknya institusi atau program studi salah satunya dapat dilihat dari apakah kehadirannya memberi manfaat untuk lingkungan sekitarnya atau tidak. Hasil wawancara dengan beberapa peserta secara umum menyatakan bahwa workshop ini bermanfaat bagi mereka dan mendukung dalam pengembangan kurikulum. Mereka merasa memperoleh kesempatan yang langka. Selain itu, workshop yang telah dilaksanakan diharapkan memberikan “trigger” bagi para dosen untuk terus meningkatkan kualitas diri demi meningkatkan prestasi S1 RPL ST3 Telkom. Mereka juga mengharapkan bahwa workshop pengembangan kurikulum dapat dilakukan lagi bagi mereka dan rekan sejawat lainnya. Peserta tidak hanya memperoleh penjelasan komprehensif tentang penyusunan kurikulum, melainkan juga memperoleh bimbingan langsung dalam menyusun kurikulum. Pada akhir kegiatan, beberapa perwakilan peserta mempresentasikan hasil penyusunan kurikulumnya. Melalui presentasi, mereka  dapat saling berbagi tentang hasil penyusunan kurikulumnya, sehingga memperkaya tentang cara penyusunan kurikulum yang baik. Narasumber memberikan tanggapan dan masukan atas presentasi peserta sehingga memperkaya kurikulum dan memperkuat pemahaman peserta tentang penyusunan kurikulum. Upaya peningkatan mutu kurikulum dan pembelajaran menjadi hal sangat esensial guna menghasilkan lulusan S1 RPL ST3 Telkom yang bermutu pula.

Read More

Pencipta istilah “Software Engineering “ adalah seorang WANITA!

TAHUKAH KAMU? Yang menciptakan istilah “Software Engineering “ adalah seorang WANITA! Margaret Hamilton yang memiliki julukan “coder who took a man to the moon and back” adalah wanita pioneer software engineer NASA dan pernah menerima penghargaan “Presidential Medal of Freedom” dari Presiden Obama pada tahun 2016 atas kontribusinya dalam industri perangkat lunak. Dia yang menulis source code untuk aplikasi pada Apollo dan faktanya, dia pernah menyelamatkan nyawa para astronot saat sebuah perangkat lunak mengalami kerusakan saat tim akan mendarat. Setelah lepas dari NASA, Margaret menjalankan dua perusahaan perangkat lunak. Jadi, Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) adalah cabang ilmu yang dapat dipelajari siapa saja bahkan perempuan pun bisa menjadi Software Engineer yang HEBAT! Gambar di atas adalah Margaret Hamilton yang sedang berdiri di samping tumpukan buku yang berisi kode program yang dia buat untuk pesawat Apollo 11.

Read More

Krisis Perangkat Lunak

TAHUKAH KAMU? Sejak ± 50 tahun yang lalu dan hingga saat ini terjadi krisis yang dikenal dengan istilah “Software Crisis” atau Krisis Perangkat Lunak. Istilah Software Crisis ini muncul untuk menggambarkan ketidakmampuan industri perangkat lunak untuk menyediakan produk software berkualitas tinggi sesuai jadwal bagi para pelanggan. Selain itu, Software Crisis juga mengacu pada ketidakmampuan untuk mempekerjakan cukup banyak programmer berkualitas. Software Crisis merupakan krisis terpanjang berkelanjutan di dunia Engineering, dan terus berlanjut hingga sekarang.Tanda-tanda yang paling terlihat dari Software Crisis ini adalah keterlambatan pengiriman perangkat lunak ke pelanggan, over budget/melebihi anggaran, perangkat lunak tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan/tidak sesuai kebutuhan pelanggan hingga sampai membahayakan, dan dokumentasi yang tidak memadai. Beberapa penyebab terjadinya Software Crisis diantaranya adalah komputer/hardware yang semakin canggih, kebutuhan perangkat lunak yang semakin besar dan kompleks, sehingga cara- cara konvensional tidak cukup efektif (secara biaya, waktu, dan kualitas). Oleh karena itu, diperlukan ilmu Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi, desain, konstruksi, testing sampai pemeliharaan setelah digunakan. Jadi, pilihan tepat untuk memperdalam ilmu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Kebutuhan ahli di bidang RPL masing sangat besar dan terus meningkat yang mana ini menjadi peluang bagi lulusan S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto.

Read More

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp: 0281-641629
Email Official: [email protected]

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University