Software Maintenance adalah bagian dari Software Development Lice Cycle (SDLC). Software maintenance dilakukan diakhir pembuatan software. Bagian ini kadang terabaikan, padahal maintenance adalah hal penting yang harus ada dalam sebuah proyek pembuatan software. Pada Software Enginering Book of Knowledge (SWEBOK) dijelaskan mengenai software maintenance secara rinci, bahkan pada swebok sudah di break down kedalam beberapa sub area. Adapun Breakdwon dari topik Software Maintenance ditunjukan pada Gambar dibawah. Software Maintenace Fundamental Software Maintenan fundamental membahas mengenai definisi dari software maintenance dan pentingnya adanya maintenance 1.1. Definisi Software maintenance adalah aktivitas perubahan atau modifikasi perangkat lunak setelah perangkat lunak digunakan (after the delivery of software). 1.2. Mengapa Butuh Maintenance Memperbaiki kesalahan Meningkatkan desain Peningkatan implementasi Ada interaksi antarmuka dengan perangkat lain (contoh : mengakses API) Ada perubahan perangkat keras, sehingga perangkat lunak perlu menyesuaikan Migrasi perangkat lunak à perangkat lunak sebelumnya diubah 1.3. Evolusi dari Software Software maintenance pertama kali dikenalkan dan diterapkan pada akhir tahun 1960. Pada software maintenance ada sebuah paradigma bahwa “Software yang besar itu tidak pernah selesai dan akan selalu berlanjut untuk berkembang, Software tumbuh semakin kompleks kecuali jika ada beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengurangi kompleksitas“ 1.5. Kategori dari Perawatan Terdapat 4 kategori dalam Software Maintenance, yaitu : A. Corrective Maintenance Modifikasi reaktif (atau perbaikan) perangkat lunak dilakukan setelah adanya koreksi/masalah yang ditemukan. Digunakan untuk menjaga operasional produk perangkat lunak B. Adaptive Maintenance Modifikasi produk perangkat lunak yang dilakukan agar perangkat lunak dapat tetap digunakan dengan lingkungan yang berubah. Contoh : perubahan sistem operasi sehingga perangkat lunak harus menyesuaikan. C. Perfective Maintenance Modifikasi perangkat lunak untuk menyediakan perangkat tambahan untuk pengguna, peningkatan dokumentasi program, dan pengkodean ulang untuk meningkatkan kinerja perangkat lunak atau atribut perangkat lunak lainnya. Misalnya : Penambahan Fitur D. Preventive Maintenance Modifikasi perangkat lunak untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan laten dalam perangkat lunak sebelum mereka menjadi kesalahan operasional. Pengelompokan Kategori Software Maintenance Correction : hanya memperbaiki Enhancement : meningkatkan kinerja, meningkatkan kemampuan (upgrade) 2. Key Issues in Software MaintenanceTedapat 3 Issue terkait software maintenance, yaitu perawatan secara teknis (technical issues), perawatan manajerial (management issue), Maintenance Cost Estimation, dan Maintenance Measurement. 2.1. Technical Issues1. Limited UnderstandingSoftware engineer baru harus dengan cepat paham terhadap program/aplikasi yang dibuat oleh developer lain. Sehingga ketika terjadi error atau penambahan fitur dapat langsung memperbaiki.2. TestingMelakukan pengujian pada software untuk menemukan bug. Hal tersebut merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada perawatan software.3. Impact AnalysisMenganalisa pengaruh yang ditimbulkan ketika ada penambahan fitur. Jangan sampai saat terjadi penambahan fitur, malah membuat program error atau fungsi lain jadi tidak berfungsi.4. MaintainabilityMelakukan perawatan kepada software untuk menjaga agar tidak ada kerusakan yang fatal, serta meng-update fitur nya agar tidak kalah dengan software-software terbaru 2.2. Management Issues1. Alignment with Organizational ObjectivesSebuah organisasi atau perusahaan yang berkecimpung dibidang IT. Selayaknya memberikan jobdesc kepada pegawainya sesuai dengan role bisnis. Kebutuhan maintener disesuaikan dengan kebutuhan, karena biasanya pekerjaan dilakukan per proyek. Deadline pengerjaan proyek yang terbatas biasanya membuat perusahaan meniadakan maintener.2. StaffingMenjadi seorang maintener (orang yang bekerja untuk merawat software) adalah pekerjaan yang kadang dipandang sebelah mata, karena kalah bergengsi dengan developer. Sehingga jika terdapat staff yang dapat bekerja sebagai seorang maintener, sebaiknya diberikan fasilitas, penghasilan yang baik agar tidak berhenti.3. ProcessProses dalam melakukan perawatan itu tidak sedikit dan cenderung kompleks. Software life cycle process adalah sebuah set aktifitas, metode, latihan, dan transformasi yang orang gunakan untuk mengembangkan dan merawat software dan produk-produk yang terkait. Maintenance juga membutuhkan beberapa aktivitas yang tidak ditemukan di software development (lihat section 3. – Power failures: Sudden power failures or voltage fluctuations can interrupt the how to recover deleted files from recycle bin windows vista writing or reading process of an XML file, leading to corruption. 2 di swebok)4. OutsourcingOutsourcing adalah pegawai disebuah perusahaan yang memiliki sedikit kontrol terhadap perusahaan. Bukan merupakan pegawai tetap perusahaan dan biasanya melalui pelantara pihak ketiga. Contoh pekerjaan outsourcing misalnya sebagai penerjemah dari software yang dikerjakan. Thank you for sharing such recover files from ios device valuable information! 2.3. Maintenance Cost EstimationCost/Biaya [1]Biasa perawatan Software, biasanya lebih besar dari biaya development. Software yang relatif “tua” mungkin membutuhkan biaya yang tinggi (karena bahasa pemrogramran “lama”, compilers, dll) 2.4. Software Maintenance MeasurementMaintenance Effort Distribution Faktor yang Mempengaruhi Maintenance Cost1. Stabilitas TimBiaya pemeliharaan dapat ditekan jika staf yang sama terlibat dalam jangka waktu yang lama 2. Tanggung Jawab KontraktualAdakah kontrak yang tertulis dalam perjanjian dengan pengembang software? Insentif pengembangan software melakukan maintenance tertera atau tidak, jika tidak maka lebih murah. 3. Ketrampilan StaffSemakin berpengalaman dan memiliki domain pengetahuan luas maka dapat menekan biaya maintenance4. Usia dan Struktur ProgramSeiring usia program, strukturnya semakin menurun dan menjadi lebih sulit untuk dipahami dan diubah 3. Maintenance ProcessMerupakan proses yang diperlukan untuk melakukan perawatan software. Proses dalam perawatan software sangat banyak sekali, mulai dari menentukan kebutuhan, modifikasi, dan review kesesuaian. Berikut adalah langkah-langkah dari proses perawatan software. Berdasarkan buku Software Engineering 10th Edition karangan Ian Sommerville perawatan software dimulai dengan menentukan permasalahan dan analisa dari modifikasi. Setelah menganalisa masalah dan menentukan modifikasi yang perlu diubah, langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi dari modifikasi tersebut. Implementasi modifikasi diperlukan koordinasi antara analyst dan developer. Langkah terakhir setelah dilakukan implementasi adalah melakukan review dan acceptance test terhadap hasil implementasi.Proses perawatan software dilakukan secara terus menerus mengikuti kebutuhan. Secara umum cara perawatan dilakukan dengan mengimplementasikan fitur (coding), melukan migrasi dari fitur baru atau penembahan fitur. Kemudian apabila software tersebut sudah tidak dapat mendukung kebutuhan pengguna, misal sebagai akibat bahasa pemrograman yang sudah tidak mendukung fungsi dari program. Adapun model dari proses perawatan software lainnya adalah sebagai berikut. Quick Fix Spiral Osborne’s Iterative Enhancement Reuse Oriented Beberapa Aktifitas dalam Maintenance Pemahaman ProgramKegiatan yang diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan umum tentang perangkat lunak, bagaimana cara kerjanya dan bagaimana unit di dalamnya berinteraksi TransisiPenyampaian yang terkontrol dan terkoordinasi dengan baik segala hal yang berkaitan dengan perangkat lunak, dari pengembang ke pihak maintainer Penerimaan/ Penolakan permintaan maintenancePermintaan maintenance dapat ditolak oleh maintainer dan dialihkan ke pengembang Analisis DampakMelakukan teknik analisis dampak dari perubahan di dalam perangkat lunak Maintenance Service-Level Agreements (SLAs) and maintenance licenses and contractsPerjanjian kontrak 4. Techniques of Maintenance 4.1. Program Comprehension
Read MoreKemampuan menggunakan software desain grafis saat ini sudah menjadi kebutuhan baik bagi seorang desainer maupun kalangan masyarakat lainnya termasuk mahasiswa. Himpunan Mahasiswa Software Engineering (HMSE) melihat tuntutan tersebut sebagai tantangan untuk semakin meningkatkan kemampuan anggotanya. Salah satu upaya untuk menjawab tantang tersebut yaitu dengan membuat program kerja berbentuk workshop. Pada Rabu (25/4) diselenggarakan Workshop Corel Draw bertempat di Laboratorium Programming IT Telkom Purwokerto dengan peserta seluruh anggota HMSE. Sambutan dari Bapak Afandi Nur Azis selaku Koordinator Kemahasiswaan Program Studi S1 Software Engineering Instruktur pada acara ini adalah mahasiswa yang juga merupakan Kepala Departemen Media dan Informasi, Wildan Eri Saputra. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Beberapa mahasiswa yang sudah cukup terbiasa dengan software Corel Draw pun turut membantu instruktur mengarahkan peserta untuk mencoba materi yang sedang disampaikan. Selain untuk menambah ketrampilan, kegiatan semacam ini juga dapat meningkatkan iklim akademik yang terbuka dan selalu berbagi. The article explained in clear and concise steps how to recover deleted files how to recover an unsaved audio file from my alcatel from a folder in Windows 10. Harapannya, kegiatan ini lebih sering dilakukan agar mahasiswa semakin termotivasi untuk mengembangkan diri. windows 8.1 enterprise kaufen
Read MoreInstitusi pendidikan seyogyanya bukan hanya tempat untuk mengasah kemampuan mahasiswa secara intelektual atau hard skill. Namun juga dapat meningkatkan kemampuan mental atau soft skill mereka. Hal itu lah yang ingin dicapai pada Program Studi S1 Software Engineering IT Telkom Purwokerto. Kurikulum pada Prodi Software Engineering tidak hanya mendidik mahasiswa untuk cerdas dalam bidang rekayasa perangkat lunak, tapi juga dalam pengembangan karakter dan mental mereka ketika besok sudah bekerja. Salah satu matakuliah dalam pengembangan karakter tersebut adalah kepemimpinan dan keterampilan komunikasi. Matakuliah yang diampu oleh Bapak Indra Hidayatullah tersebut mengajarkan mahasiswa tentang caring with love dan komitmen perubahan pada sesi-sesi terakhir pertemuan. Pada sesi Caring with Love, mahasiswa dibagi beberapa kelompok, kemudian setiap anggota secara bergantian bercerita tentang sesuatu yang dirasa akan membuat orang lain menjadi lebih mengenal dirinya. Setelah itu, setiap anggota menuliskan kekuatan karakter, buktinya, dan pesan membangun bagi semua anggota yang lain, dan menyampaikannya secara langsung. Pada sesi ini, kami juga belajar bagaimana memuji dengan tulus dan mengingatkan secara lembut dengan pemilihan kata yang baik. Selanjutnya pada sesi Komitmen Perubahan, setiap mahasiswa menuliskan komitmen terkait perubahan yang ingin dilakukan dari kebiasaan sebelumnya, termasuk bagaimana caranya dan kapan mulai berubah. Kemudian, setiap mahasiswa secara bergantian menyampaikan komitmennya disertai prosesi menghancurkan pembatas (disimbolkan kertas) yang membatasi dirinya yang dulu dan dirinya sekarang/akan datang yang lebih baik. Besar harapan prodi, bahwa dengan adanya matakuliah pengembangan karakter seperti Kemimpinan dan Keterampilan Komunikasi dapat membuat mahasiswa mencapai kesuksesan. Sebab dalam mencapai kesuksesan tidak cukup hanya modal pintar, melainkan juga etika yang baik. Keberhasilan mengenali diri menjadi kunci untuk dapat berubah menjadi manusia yang lebih baik. windows 7 home basic kaufen
Read MorePurwokerto – Pada akhir tahun 2017, kembali diadakan MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) di IT Telkom Purwokerto. Acara ini diikuti oleh seluruh guru BK se-Banyumas di tingkat SMK/SMA/MA. Adanya MGBK ini sangat penting, sebab Guru BK adalah ujung tombak dalam aktivitas pembimbingan kepada para siswa, termasuk bimbingan dalam memilihan studi lanjut ke jenjang PT. Acara dibuka oleh bapak Tata Sambada, ST, MT selaku wakil rektor bidang III IT Telkom Purwokerto. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi seminar dengan judul “How Technology Changing The Way We Work” oleh oleh Bapak Indra Hidayatullah, S.Kom., MT selaku kaprodi Software Engineering. Dalam seminar tersebut, bapak indra menuturkan bahwa saat ini pekerjaan kita tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi. Sebagai contohnya saat kita menyampaikan materi di kelas, akan lebih interaktif apabila kita menggunakan teknologi semacam power poin. Kemudian beliau juga menuturkan bahwa saat ini banyak yang masih belum bisa memanfaatkan teknologi informasi seperti email. Padahal saat ini penggunaan email sangat penting sekali, semisal untuk melamar kerja atau untuk mendaftar ke situs-situs online. Mantan manager salah satu perusahaan IT di Jakarta itu juga menuturkan bahwa paradigma dalam mencari pekerjaan sudah bergeser dengan adanya teknologi. Beberapa dekade yang lalu mungkin orang masih mencari pekerjaan dengan mendatangi perusahaan satu persatu, namun sekarang sudah banyak situs-situs pencari kerja yang mana kita dapat melamar ke perusahaan sesuai kompetensi dan gaji yang kita inginkan. Seleksi dalam penerimaan karyawan pun juga sudah berbeda, dimana jaman dulu pelamar dan interviewer harus bertemu dalam satu ruangan yang sama. Saat ini pelamar dapat melakukan interview dengan video call menggunakan skype, sehingga jarak dan waktu tidak menjadi penghalang. Hal itu lah yang harus disadari betul oleh para pendidik seperti guru untuk mengenalkan sedini mungkin kepada anak didiknya untuk memanfaatkan teknologi. Sebagai contoh pada program studi Software Engineering IT Telkom Purwokerto, pemanfaatan teknologi sudah menjadi hal wajib bagi mahasiswa. Bahkan memungkinkan bahwa nantinya para mahasiswa dari program studi software engineering akan mampu menciptakan teknologi baru dalam bidang software. Bapak Indra dan dosen-dosen di prodi Software Engineering juga terus belajar untuk meningkatan kompentensinya, sehingga mutu pengajaran yang diberikan kepada mahasiswa akan selalu update dengan perkembangan teknologi saat ini. Seusai pak indra memberikan materi tentang pemanfaatan teknologi, acara dilanjutkan dengan memperkenalkan IT Telkom Purwokerto. Kampus yang disupport penuh oleh yayasan pendidikan telkom ini, merupakan satu-satunya Institut Teknologi yang ada di Jawa Tengah. Saat ini IT Telkom Purwokerto memiliki 2 fakultas dengan 8 program studi yang fokus pada bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Setelah perkenalan IT Telkom selesai, dimulailah acara MGBK. Acara musyawarah berlangsung lancar dan menghasilkan keputusan secara mufakat.
Read MoreTahukah kamu ? Perkembangan industri manufaktur mengalamai perkembangan dari tahun ke tahun. Tidak seperti dulu, sebuah industri dapat berjalan / beroperasi dengan mengandalkan tenaga air, uap, dan lain sebagainya. saat untuk mendapatkan keluaran yang lebih efisien, banyak perusahaan industri yang menggunakan teknologi kmputer serta software pendukungnya untuk menjalankan sebuah industri. Sebagai gambaran sederhana sejarah singkat tentang dunia industri adalah sebagai berikut : 1. Industri 1.0 (Industri Generasi Pertama) Perkembangan awal generasi industri pertama, dimana sistem produkasi masih sangat bergantung pada mesin dan tenaga manusia. Seperti contoh peggunaan mesin menggunakan tenaga uap atau air untuk membuat produksi sebuah radio. 2. Industri 2.0 (Industri Generasi kedua) Perkembangan generasi ke dua pada dunia industri, dimana sistem produksi menggunakan listrik sebagai sumber tenaga penggerak mesin dan jenis produksi yang dilakukan yaitu Mass Production (produkasi masal). 3. Industri 3.0 (Industri Generasi ketiga) Perkembangan generasi ke tiga pada dunia industri, dimana sistem produksi sudah mulai menggunakan otomatisasi pada mesin, serta komputer untuk mengoperasikannya. Tenaga manusia (buruh) sudah mulai berkurang dan hanya menggunakan tenaga-tenaga manusia yang ahli dalam mengoperasikan komputer untuk produksi mengguanakan otomatisasi mesin produksi. 4. Industri 4.0 (Industri Generasi keempat) Perkembangan generasi ke empat pada dunia industri, dimana sistem produksi sudah terintegrasi secara terpusat pada satu tempat yang kemudian diolah secara cyber / online. Sistem yang digunakan untuk mengoperasikan Industri 4. However, I was glad to learn that Recuva can still be used to retrieve deleted files from an recover excel file mac os x SSD, albeit with some limitations. 0 termasuk dalam ketegori sistem cerdas (artificial intelligence). Tenaga manusia hampir tidak dibutuhkan lagi karena semua proses penggunaan mesin sudah di atur oleh sistem cerdas itu sendiri. Sistem yang digunakan pada Industri 4. Undefined lovelylady I recently came across the article on “How recover deleted temporary files windows 7 to Recover Corrupted XML File: A Step-by-Step Guide” and found it extremely helpful. 0 ini tidak hanya berupa perangkat keras saja (contoh: robot tangan), akan tetapi kedepannya dapat dikolaborasikan dengan software / perangkat lunak yang dapat dihubungkan dengan sistem terpusat secara online. Sistem terpusat secara online yang dimaksud adalah sistem yang dapat diakses dimana-mana secara real-time seperti contoh penggunaannya adalah IoT (Internet of Things) atau Cloud Computing. Berdasarkan penjelasan terhadap sejarah singkat dari perkembangan Industri dapat dikatakan bahwa pada Industri 4.0, memiliki peluang pengembangan perangkat lunak (Software) berbasis cerdas dan terpusat (IoT), sangatlah besar. Hal ini bisa menjadi terobosan baru bagi para software developer untuk bersaing serta berlomba-lomba membuat sistem cerdas yang nantinya dapat diterapkan dalam industri-industri yang telah menerapkan model Industri 4.0 di dalamnya. Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto merupakan salah satu instansi yang akan mengarahkan Anda menjadi seorang software developer yang memiliki ritme cerdas dalam pembuatan sebuah aplikasi. Segera daftar di Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto. Untuk pendaftaran silahkan kunjungi http://pmb.st3telkom.ac.id, khusus siswa/siswi lulusan SMK RPL akan mendapat potongan 50% dana pembangunan. Segera daftarkan diri anda sebelum tanggal 8 September 2017. Kuliah bergengsi prospek kerja pasti. Come & Join Us! Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read MorePengelolaan proyek yang tepat sangat penting untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak dan orang yang bertanggung jawab untuk itu disebut manajer proyek. Untuk melakukan pekerjaannya secara efektif, manajer proyek harus memiliki beberapa keterampilan tertentu. Artikel ini membahas tanggung jawab pekerjaan manajer proyek dan keterampilan yang dibutuhkan olehnya. 1. Melibatkan dengan manajer senior dalam proses penunjukkan anggota tim. 2. Membangun tim proyek dan menugaskan tugas ke berbagai anggota tim. 3. Bertanggung jawab atas perencanaan dan penjadwalan proyek yang efektif, kegiatan pemantauan dan pengendalian proyek untuk mencapai tujuan proyek. 4. Bertindak sebagai komunikator antara manajemen senior dan orang-orang lain yang terlibat dalam proyek seperti tim pengembang dan pemangku kepentingan internal dan eksternal. 5. Secara efektif menyelesaikan masalah (jika ada) yang timbul antara anggota tim dengan mengubah peran dan tanggung jawab mereka. 6. Memodifikasi rencana proyek (jika diperlukan) untuk menangani situasi. Meskipun keterampilan aktual untuk manajemen proyek yang efektif berkembang dengan pengalaman, setiap manajer proyek harus menunjukkan beberapa keterampilan dasar yang tercantum di bawah ini. 1. Harus memiliki beragam pengetahuan tentang teknik manajemen proyek seperti manajemen risiko, manajemen konfigurasi, teknik estimasi biaya, dll. 2. Harus memiliki kemampuan untuk membuat penilaian, karena manajemen proyek sering kali membutuhkan pengambilan keputusan. 3. Harus memiliki kekuatan menggenggam yang baik untuk mempelajari teknologi terkini agar sesuai dengan kebutuhan proyek. 4. Harus cukup terbuka untuk menerima gagasan baru dari anggota proyek. Selain itu, ia harus cukup kreatif untuk mengemukakan gagasan baru. 5. Harus memiliki kualitas interpersonal, komunikasi, dan kepemimpinan yang baik agar bisa bekerja dari anggota tim. Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto merupakan salah satu instansi yang akan mengarahkan Anda menjadi Manajer Proyek Perangkat Lunak (Software Project Manager). Kurikulum Prodi S1 Rekayasa Perangkat Lunak menuntun mahasiswa menjadi ahli yang handal di bidang software engineering. Segera daftar di Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto. Untuk pendaftaran silahkan kunjungi http://pmb.st3telkom.ac.id, khusus siswa/siswi lulusan SMK RPL akan mendapat potongan 50% dana pembangunan. Segera daftarkan diri anda sebelum tanggal 8 September 2017. Kuliah bergengsi prospek kerja pasti. Come & Join Us! Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read MoreSeperti yang telah kita ketahui bahwa pengguna smartphone di dunia telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Semua orang mulai dari anak-anak usia 8 tahun sampai orang tua yang berusia lebih dari 50 tahun memiliki perangkat ini. Di Indonesia penjualan smartphone (misal OS android) laku keras, sebab harganya yang sudah sangat terjangkau. Harga smartphone android saat ini ada yang dibawah 1 juta sehingga dapat menjangkau rakyat tingkat menengah kebawah. Semakin banyaknya pengguna smartphone berimbas pada kenaikan pengembang aplikasi di STORE (playStore, appStore dll). Para mobile developer mulai bersaing untuk membuat aplikasi mobile agar laku di Store sehingga mereka mendapatkan pasive income dari sana. Berdasarkan informasi dari SensorTower, pada tahun 2017 ini terdapat 11,1 miliar aplikasi berbayar maupun gratis yang dapat diunduh di google playStore. Jumlah tersebut naik secara signifikan dibanding 6 tahun lalu yang hanya berjumlah 30.000 aplikasi. Hal itu menandakan bahwa peluang bisnis dari pengembang aplikasi mobile ini sangat besar. Berdasarkan pantauan upstation.id, mobile developer menempati urutan pertama kategori pekerjaan bidang IT yang paling dicari perusahaan. Kemudian melihat fakta tersebut, pasti terlintas dibenak kita “Mengapa mobile developer menjadi pekerjaan yang paling banyak dicari perusahaan?”. Berikut adalah beberapa alasan yang membuat mobile developer banyak diminati perusahaan. Semua orang dari anak-anak sampai dewasa memiliki smartphone, jadi pasti banyak yang membutuhkan aplikasi untuk menunjang produktifitas dan kinerja Konektifitas smartphone lebih handal jika dibandingkan PC dan Laptop. Aplikasi dapat terhubung internet melalui paket data, jadi tidak perlu mencari-cari Wi-fi. Intensitas orang untuk membuka smartphone lebih besar diabnding orang membuka laptop atau PC. Sehingga perusahaan-perusahaan dapat beriklan melalui aplikasi smartphone. Aplikasi mobile dapat dengan mudah dibagikan melalui sosial media seperti facebook, twitter, whatapp, bbm, line dll. Aplikasi mobile sangat membantu dalam memecahakan permasalahan di masyarakat. Contohnya seperti go-jek, travelloka, dll yang membantu masysarakat di era digital saat ini. Dengan membuat aplikasi mobile, pengembang akan mendapatkan pendapatan yang cukup besar dari jumlah orang yang download dan beberapa instansi yang pasang iklan disana. Melihat banyaknya manfaaat aplikasi mobile tersebut, maka penting bagi instansi pendidikan (dalam hal ini perguruan tinggi) untuk melahirkan para mobile developer yang handal. Tidak hanya bekerja di perusahaan / instansi pemerintahan, tetapi mereka juga dapat menciptakan solusi bagi permasalahan masyarakat melalui keahlian yang mereka miliki. Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto merupakan salah instansi yang akan mencetak mobile developer. Kurikulum Prodi S1 Rekayasa Perangkat Lunak menuntun mahasiswa menjadi software engineer yang handal, khususnya di bidang mobile programming. Mata kuliah penunjang seperti software requirement, software process, software testing, dll akan memperkaya pengetahuan mahasiswa untuk dapat menghasilkan aplikasi yang berkualitas Bagi kalian yang tertarik mengenai aplikasi mobile atau tentang aplikasi permainan yang sudah dijelaskan pada postingan sebelumnya (read : Strategi Pengembangan Aplikasi Permainan), maka jangan ragu-ragu untuk mendaftar di Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto. Untuk pendaftaran silahkan kunjungi http://pmb.st3telkom.ac.id, untuk siswa SMK RPL akan mendapat potongan 50% dana pembangunan. Segera daftarkan diri anda sebelum tanggal 8 September 2017. Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. If you want to go fast, go alone. But If you want go far, go together. Let’s go Together with us, For Better Future ^^v
Read MoreTahukah kamu ? Zaman saat ini kebanyakan orang mendengar kata “aplikasi” akan merujuk ke program yang ditanamkan pada komputer, laptop, tablet, PC, dan smartphone. Sehingga secara sederhana, dapat dikatakan “aplikasi” merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan manusia saat ini. Contoh sederhana adalah aplikasi chatting Whatsapp. Menurut pengakuan dari pendiri Whatsapp, Jan Koum mengumumkan bahwa jumlah pengguna aktif setiap bulan pada tahun 2016 telah menyentuh angka 1 miliar pengguna. Itu artinya, satu dari tujuh orang di dunia menggunakan layanan whatsapp. Dari sini, mulai muncul ide-ide dari banyak kalangan, mulai perusahaan software kecil hingga besar, berlomba-lomba untuk membuat aplikasi yang semenarik mungkin dikarenakan lahan usaha yang sangat menjanjikan di bidang aplikasi software. Salah satu contoh bidang pembuatan aplikasi software yang diminati hampir separuh dari pengguna smartphone adalah aplikasi permainan (game). Aplikasi permainan (game) merupakan aplikasi yang sangat digemari. Tidak hanya golongan anak kecil dan remaja saja, bahkan kalangan dewasa pun ada yang menggunakan game ini sebagai sarana untuk menyegarkan pikiran / otak (refreshing) ditengah kesibukan pekerjaan yang sangat padat dan menjenuhkan. Para perusahaan pembuat game tidak hanya secara acak / asal-asalan dalam pembuatan game. Sebelum membuat, perusahaan menetukan beberapa faktor yang harus diperhatikan melihat dari konsumen yang nantinya akan menjadi sasaran penjualan. Faktor tersebut adalah: 1. Pahami jenis-jenis perilaku konsumen (pemain). pemain “game free-to-play” memiliki perilaku yang berbeda dengan pemain game “premium”. Oleh karena itu sebelum membuat game, suatu game developer harus menentukan jenis game yang akan dibuat. Akankah itu berbasis “free (gratis)” atau “premium (berbayar)”. Setelah berhasil menetukan jenis game yang akan dibuat, kemudian mempertimbangkan tentang bagaimana minat konsumen pada game tersebut. Tentu saja dengan adanya “free” dan “premium” akan memiliki perbedaan yang sangat besar (jika dilihat mayoritas orang Indonesia lebih memilih “free” daripada “premium”). Tetapi jangan salah, belum tentu permainan yang free tersebut tidak membayar. Para perusahaan pembuat game free, biasanya memakai metode menjual konten utama. Seperti contoh game COC (Clash of Clan), dimana game tersebut gratis, akan tetapi untuk mendapatkan beberapa barang (item) tertentu pemain harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkannya. Meskipun tanpa membayar, barang (item) tersebut dapat diperoleh tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. COC merupakan salah satu contoh game “free” sukses yang menerapkan konsep “penjualan konten utama” di dalam game-nya. 2. Pahami cara mempertahankan minat dari game yang telah dibuat. Setelah berhasil memunculkan minat pemain terhadap game yang dibuat, bukan berarti pekerjaan developer telah selesai. Justru langkah selanjutnya akan lebih berat lagi yaitu mempertahankan minat pemain yang sudah ada. Salah satu contoh sudah dijelaskan pada poin pertama yaitu dengan cara “menjual konten utama”. Contoh lainnya adalah menumbuhkan rasa / keinginan untuk pamer atau biasa disebut dengan “bragging rights”. Seperti contoh untuk game COC, salah satu contoh sederhananya mempamerkan lvl markas atau seberapa kuat markas dapat bertahan dari serangan musuh. Hal ini dapat memicu pemain tersebut untuk mempamerkan hasil permainannya, biasanya melalui media facebook, google+, instagram dan lain sebagainya. Dari sini muncul sebuah kompetisi antar pemain yang itu sekiranya sudah cukup menjadi alasan salah satu game tersebut dapat dipertahankan di kalangan masyarakat. Bagi anda yang tertarik ingin belajar tentang Pengembangan Aplikasi Permainan lebih dalam, maka bergabunglah ke Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak (S1 Software Engineering) ST3 Telkom Purwokerto. Pembelajaran lebih dalam mengenai penerapan pengembangan aplikasi permainan, strategi dan peluang terhadap game yang dibuat secara kompetitif dan edukatif, serta lain sebagainya yang berkaitan tentang pengembangan aplikasi permainan, bisa Anda dapatkan di S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto. Jadi tunggu apalagi, segera daftarkan diri anda sebelum tanggal 8 September 2017. Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read MoreRekayasa perangkat lunak berhubungan dengan tiga jenis entitas dasar seperti proses, proyek, dan produk. Proses perangkat lunak (software process) adalah metode pengembangan perangkat lunak. Proyek perangkat lunak (software project) adalah proyek pengembangan dimana proses perangkat lunak digunakan. Dan produk perangkat lunak (software product) adalah hasil dari proyek perangkat lunak. Setiap proyek pengembangan perangkat lunak dimulai dengan beberapa kebutuhan dan (harapannya) proyek dimulai dengan beberapa perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan tersebut. Proses perangkat lunak menentukan rangkaian aktivitas abstrak yang harus dilakukan agar sesuai kebutuhan pengguna sampai menjadi produk akhir. Tindakan aktual dalam menjalankan aktivitas untuk beberapa kebutuhan pengguna tertentu adalah proyek perangkat lunak. Dan semua output yang dihasilkan saat aktivitas sedang dieksekusi adalah produk (salah satunya adalah perangkat lunak terakhir). Ketiga entitas ini membutuhkan proses yang berbeda. Proses utama yang berhubungan dengan produk adalah proses pengembangan yang bertanggung jawab untuk memproduksi produk yang diinginkan dan produk lainnya (misalnya manual pengguna, dan spesifikasi kebutuhan). Tujuan dasar dari proses ini adalah mengembangkan produk yang akan memuaskan pelanggan. Sebuah proyek perangkat lunak jelas merupakan entitas dinamis di mana kegiatan dilakukan dan proses manajemen proyek diperlukan untuk mengendalikan aktivitas dinamis ini secara tepat. Proses pengembangan menentukan kegiatan pengembangan dan penjaminan mutu yang perlu dilakukan, sedangkan proses manajemen menentukan bagaimana merencanakan dan mengendalikan kegiatan ini sehingga tercapai tujuan proyek. Untuk menangani perubahan yang tak terelakkan dan permintaan ulang proses lain yang disebut kontrol konfigurasi perangkat lunak (software configuration control), proses yang umumnya digunakan. Tujuan dari proses komponen ini adalah terutama menangani perubahan pengelolaan, sehingga sasaran biaya dan kualitas terpenuhi dan integritas produk tidak dilanggar meskipun ada permintaan perubahan ini. Ketiga proses penyusun ini berfokus pada proyek dan produk. Sebenarnya, semuanya dapat dianggap sebagai proses rekayasa produk, karena tujuan utamanya adalah menghasilkan produk yang diinginkan. Proses manajemen berhubungan dengan proses software. Tujuan dasarnya adalah memperbaiki proses software. Dengan perbaikan berarti kemampuan proses menghasilkan produk berkualitas dengan biaya rendah semakin meningkat. Manajemen proses berkaitan dengan keseluruhan proses pemahaman proses saat ini, menganalisis propertinya, menentukan bagaimana memperbaiki dan kemudian mengimplementasikannya. Penjelasan mengenai software process, software product, dan software project ini dapat kalian pelajari lebih dalam pada mata kuliah penjaminan kualitas dan manajemen konfigurasi perangkat lunak di Program Studi S1 Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto. Jadi tunggu apa lagi, segera daftarkan diri menjadi bagian dari ribuan mahasiswa di bawah naungan yayasan pendidikan telkom. Pendaftaran mahasiswa baru dibuka sampai 8 September 2017. Khusus kalian lulusan SMK jurusan RPL mendapatkan FREE 50% Dana Pembangunan. Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read MoreTahukah kamu? Bahwa pengujian perangkat lunak (Software Testing) bukan pekerjaan yang mudah. Ada beberapa orang beranggapan bahwa kalau sekedar mengetes software saja semua orang juga bisa dan tidak perlu susah-susah menjadi programmer / developer. Tapi software testing merupakan disiplin tersendiri dan merupakan salah satu dari bagian proses pengembangan software. Hampir semua metodologi dari pengembangan perangkat lunak (Software Development) menempatkan software testing sebagai bagian utama dari proses pengembangan. Kegagalan dalam melakukan pengujian perangkat lunak dapat menyebabkan produk yang dihasilkan tidak berjalan dengan baik dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar. Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institute of Standart and Technologi (NIST) pada tahun 2002 melaporkan bahwa bugs pada perangkat lunak menyebabkan kerugian ekonomi Amerika Serikat sebesar $59.5 billion tiap tahunnya, dan sepertiga dari kerugian ini bisa dihindari jika dilakukan software testing yang lebih baik. Tujuan utama dari pengujian perangkat lunak sebenarnya sederhana yaitu untuk memastikan bahwa software yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan (requirement) yang sebelumnya ditentukan. Ketika requirement dari suatu sistem telah disusun maka semestinya sudah ada suatu pengujian perencanaan (test plan). Selain itu suatu proses testing membutuhkan tujuan akhir yang dapat dinilai sehingga pihak tester bisa berhenti melakukan suatu testing ketika tujuan-tujuan itu tercapai. Pengujian pada perangkat lunak biasanya berarti pengujian yang dilakukan secara otomatis (automated testing). Maksudnya adalah pengujian dilakukan menggunakan software untuk merekam kegiatan user dan mensimulasikan penggunaan komponen internal. Kemudian, untuk tipe-tipe pengujian perangkat lunak ada 5 yaitu Unit Testing, Integration Testing, Regression Testing, Load / Stress Testing, dan Platform Testing. Penjelasan mengenai tipe-tipe dari pengujian perangkat lunak ini dapat kalian pelajari lebih dalam pada mata kuliah software testing di Program Studi S1 Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto. Selain tipe-tipe software testing, juga akan dipelajari lebih dalam cara dan implementasi software testing untuk menguji perangkat lunak skala besar. Jadi tunggu apa lagi, segera daftarkan diri menjadi bagian dari ribuan mahasiswa di bawah naungan yayasan pendidikan telkom. Pendaftaran mahasiswa baru dibuka sampai 8 September 2017. Khusus kalian lulusan SMK jurusan RPL mendapatkan FREE 50% Dana Pembangunan. Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read More