Purwokerto – IT Telkom Purwokerto merupakan institusi pendidikan yang didukung penuh oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Dukungan tersebut tidak hanya berupa pengadaan infrastruktur sarana dan prasarana, namun juga membangun jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab bagi seluruh pegawainya, utamanya bagi yang memegang amanah menduduki jabatan struktural setingkat supervisor. Salah satu cara membangun jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab tersebut adalah dengan diadakannya Supervisory Development Program (SDP) oleh YPT setiap 1 tahun sekali. Peserta SDP adalah pegawai tetap yang menduduki posisi struktural setingkat Kepala Urusan (Kaur) di IT Telkom Purwokerto. Acara SDP diselenggarakan selama 3 hari, yaitu pada tanggal 25 – 27 September 2017. Adapun lokasi pelatihan berada di Ruang T9 dan T10 IT Telkom Purwokerto. Pentingnya Peran Supervisor Alasan diadakanknya SDP ini dikarenakan pentingnya peran supervisor bagi suatu perusahaan atau lembaga. Supervisor di IT Telkom Purwokerto adalah para pemegang jabatan struktural seperti Kaprodi, Sekprodi, Kaur dan Kabbag. Mengapa dikatakan peranan supervisor sangat penting?, sebab supervisor merupakan pemangku kekuasaan yang bertindak sebagai perencanaan, pengorganisir, pelaksana dan pengawas. Oleh karena itu seorang supervisor harus dipersiapkan dan dibekali secara sistematis. Seorang Supervisor tidak cukup hanya memliki keterampilan teknis, tetapi juga harus memiliki keyakinan diri, kemampuan manajerial, khususnya manajemen manusia, manajemen perkerjaan, dan pengambilan keputusan. Kegiatan SDP di IT Telkom Purwokerto Kegiatan SDP yang dilaksanakan selama 3 hari dan dikuti oleh pegawai tetap yang ada di lingkungan YPT (IT Telkom & SMK Telkom Purwokerto). Adapaun materi dari SDP adalah sebagai berikut. Roles and Responsibilities Leader Understanding Character The Other People Inspiration and Imagination Communication Basic Guidelines of Business Attitudes Planning and Organizing Work Problemsolving and Decision Making Meeting Effective Carring with Love Coaching and Delegation Process Action Plan Beyond The Programme Supervisor Hari pertama acara di buka oleh wakil rektor II (bapak Heru), dilanjut dengan materi pertama yaitu Leadership Games. Tata cara permainan ini adalah membangun Tower menggunakan mashmello dan spagethi dalam waktu 1 menit. Peserta yang membangun tower paling tinggi adalah pemenangnya. Tujuan games ini adalah untuk melatih teamwork dan pemahaman tentang konsep pemecahan masalah oleh diri sendiri dan kelompok. Pemenang game ini adalah kelompok dari bapak ridwan pandiya. Hari kedua, dilalui peserta dengan penuh semangat dan konsentrasi. Peserta semakin mengerti bagaimana cara melakukan perencanaan dan pengorganisasian suatu pekerjaan, bagaimana menyelesaikan masalah dan membuat keputusan yang tepat. Hal itu sesuai dengan materi yang disampaikan oleh trainer (bapak Ferdi). Selanjutnya dihari ketiga peserta dihadapkan oleh sebuah game lagi. Namun, berbeda pada game hari pertama yang menggunakan bahan-bahan makanan, kali ini game dimainkan menggunakan suatu software simulasi bernama Monsoon. Pada permainan kali ini peserta melakukan simulasi berjualan menggunakan monsoon. Jadi seperti seolah-olah peserta menjalankan bisnis pada suatu perusahaan dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Pada hari ketiga ini pula, acara SDP ditutup. Sebelum ditutup dibacakan beberapa penghargaan, diantaranya peserta terbaik SDP tahun 2017. Juara pertama sebagai peserta terbaik adalah Bp. Agus Priyanto (Kabag Sistem Informasi), Juara Kedua Bp. Indra Hidayatullah (Kaprodi Software Engineering), Juara ketiga diraih Bp. Agus (Guru SMK Telkom). Pemenang peserta terbaik di nilai dari keaktifan dan mengikuti proses pelatihan dengan baik. Hadiah langsung diberikan oleh ibu Sumiyati selaku ketua Telkom Profesional Certification Centre (TPCC). Selanjutnya acara ditutp oleh Bp. Heru (Wakil Rektor II) dan diakhiri dengan foto bersama semua peserta dan panitia. Sekian, Semoga bermanfaat ^^
Read MoreInstitut Teknologi Telkom Purwokerto sudah mulai melaksanakan kegiatan akademiknya pada hari Senin, 25 September 2017. Oleh karena itu pada hari Jumat, 15 September 2017 diadakan Rapat Pengawakan Dosen Semester Ganjil 2017/2018. Tujuan diadakan rapat ini adalah untuk membagikan tugas pengajaran bagi dosen, sesuai bidang ilmu yang dikuasainya. Sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mudah menangkap ilmu yang diajarkan oleh dosen. Bertambahnya jumlah dosen pada semester ini merupakan upaya dari IT Telkom Purwokerto untuk meningkatkan kualitas pengajaran bagi stakeholder (mahasiswa). Sebab salah satu indikator terlaksananya suasana pembelajaran yang kondusif adalah keseimbangan rasio antara dosen dan mahasiswa. Selain itu untuk meningkatkan kualitas Dosen, diadakan penganugerahan dosen terbaik di IT Telkom Purwokerto. Penilaian dosen terbaik dilihat dari Tri Darma Perguruan Tinggi (Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) yang semester lalu dilaksanakan oleh dosen. Setelah melakukan seleksi yang ketat, akhirnya terpilih Dosen Terbaik IT Telkom Semester Genap 2016/2017. recover deleted files on sd card android app Berikut adalah urutan dosen terbaik IT Telkom Purwokerto. file recover in digital forensics 1. Dosen Terbaik Pertama : Bp. Ridwan Pandiya 2. Dosen Terbaik Kedua : Bp. Indra Hidayatullah 3. Dosen Terbaik Ketiga : Ibu Emi Iryanti Kedepannya diharapkan IT Telkom Purwokerto akan terus meningkatkan kualitas pendidikannya agar dapat meraih prestasi di kancah nasional maupun internasional. IT Telkom Purwokerto akan terus berbenah dan berkembang untuk mengemban amanah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga Allah meridhoi, Amiiin.
Read MoreAlih status Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (ST3 Telkom) menjadi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Purwokerto memberikan dampak yang sangat signifikan pada kepengurusan manajemen. Salah satu dampak dari alih status ini adalah adanya Fakultas. IT Telkom Purwokerto memiliki 2 fakultas, yaitu Fakultas Teknologi Industri dan Informatika (FTII) dan Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE). Fakultas Teknologi Industri dan Informatika (FTII) adalah fakultas yang berbasis pada ICT dimana mengedepankan keilmuan di bidang Teknologi Informasi dan Komputer. Pada Fakultas Teknologi Industri dan Informatika terdapat 5 program studi yaitu S1 Informatika (IF) , S1 Sistem Informasi (SI), S1 Software Engineering (SE), S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) dan S1 Teknik Industri (TI). FTII secara mantap diresmikan pada tanggal 29 Agustus 2017, bertepatan dengan launchingnya IT Telkom Purwokerto. Struktur organisasi FTII terdiri dari Dekan beserta jajarannya. Dekan Pertama FTII adalah Bapak Didi Supriyadi, S.T., M.Kom, kemudian Ketua dari masing-masing Program Studi di FTII adalah sebagai berikut Sekprodi S1 Informatika : Muhammad Zidny Naf’an, S.Kom., M.T. Pj. Kaprodi Sistem Informasi : Sisilia Thya Safitri, S.T., M.T. Kaprodi S1 Software Engineering : Indra Hidayatullah, S.Kom., M.T. Sekprodi S1 Software Engineering : Andika Elok Amalia, S.T., M.T.\ Pgs. Kaprodi S1 Desain Komunikasi Visual : Eka Wahyudi, S.T., M.T. Pgs. Kaprodi S1 Teknik Industri : Didi Supriyadi S.Kom., M.T. Adanya fakultas Teknologi Industri dan Informatika dapat mendorong Prodi S1 Software Engineering untuk menghasilkan produk atau penelitian yang berkualitas. Hal itu mungkin dilakukan jika adanya kolaborasi antar prodi di FTII. Misalnya saat Prodi S1 Software Engineering membuat perangkat lunak, ada sentuhan dari Prodi S1 DKV untuk desain antarmuka, ada sentuhan Prodi S1 SI untuk proses bisnisnya, dst.
Read MoreTerjadi suatu kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi di Indonesia dengan kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal itulah yang melatarbelakangi diadakannya sharing session “Link and Match Perguruan Tinggi dan Industri” di Institut Teknologi Telkom Purwokerto pada hari kamis, 14 September 2017. Acara ini dihadiri oleh 3 narasumber yaitu dari sektor industri ada bapak Joseph Karkam selaku direktur Semen Bima Cilacap dan bapak Zuniarto Subekti selaku Direktur Operasional Satelit Tv. Kemudian dari sektor pemerintah ada bapak H. Ahmad Edi Susanto selaku Wakil Bupati Cilacap. Para narasumber memaparkan materi yang sangat menarik mengenai pengelolaan industri yang mereka tangani saat ini. Narasumber pertama dari segi industri kreatif yaitu bapak Zuniarto (Direktur Satelit Tv) mengulas tentang peran lulusan DKV dalam industri pertelevisian di Indonesia. Pak zuniarto juga menawarkan kerjasama dengan IT Telkom untuk mengisi program TV yang akan tayang seminggu sekali. Narasumber kedua bapak Joseph (Direktur Semen Bima) memaparkan mengenai pemanfaatkan Teknologi di Industri Persemen’an khususnya di Semen Bima. Beliau menjelaskan bahwa peran teknologi terutama komputer sangat besar bagi otomasi industri yang beliau kelola. Terakhir dari sektor pemerintah bapak Zuniarto (wakil bupati cilacap) memaparkan bahwa lulusan IT Telkom dapat berperan dalam pengelolaan dan pengawasan dana desa. Sebab kebanyakan penjabat di kabupaten cilacap kurang mahir dalam menggunakan komputer dan internet, sehingga perlu SDM yang berkualitas dalam menangani teknologi informasi. Kemudian investasi dari Saudi Aramco yang akan membuat kilang minyak di Kab. Cilacap, pasti akan membutuhkan SDM yang berkualitas dari IT Telkom Purwokerto. Selelai sharing session, acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU kerjasama antara Satelit TV dan Semen Bima dengan IT Telkom Purwokerto. Kerjasama ini diharapkan dapat mengingkatkan hubungan baik dari institusi dengan industri terkait dengan pelaksanaan kerja praktek dan promosi. Terakhir acara foto bersama antara narasumber beserta seluruh peserta yang hadir.
Read MoreDari sudut pandang seorang programmer pemula, yang dia tahu hanya mempelajari teknis bagaimana dapat membangun aplikasi, dengan tools apa, bahasa pemrograman apa yang sesuai dan lain sebagainya. Hal tersebut terlalu teknis dalam kaitannya untuk diterapkan dalam proyek’an yang sesungguhnya, lagipula klien tidak akan protes dengan teknologi apa yang kita gunakan yang penting dapat menyelesaikan masalah klien tersebut. Hal ini masih dilakukan sebagian orang yang masih penasaran dengan teknologi teranyar dari pembangunan aplikasi, bahkan tidak sedikit diantara kita yang masih memperdebatkan tools atau framework apa yang terbaik dalam mengerjakan proyek’an. Mau menggunakan framework apapun selama itu anda kuasai dan saat berkerja team semua bisa mengikuti, menurut saya hal tersebut tidak perlu diperdebatkan. Sudah jelas framework terbaik yaitu framework anda dan team kuasai. Kecuali memang tujuan anda adalah bekerja menjadi karyawan itu boleh-boleh saja, kalau anda tertarik menjadi wirausaha di bidang IT tentu saja basic-nya anda harus mencari proyek’an sendiri. Tidak hanya jago pemrograman tetapi juga wajib jago cari proyek’an. Tidak semua kampus di Indonesia mengajarkan tecnopreneurship sehingga banyak lulusan universitas masih takut melangkah di kakinya sendiri, bahkan tidak sedikit yang masih mempunyai pemikiran gimana nanti kalau tidak dapat proyek’an. Alhasil lulusan IT Indonesia banyak yang melamar pekerjaan dengan alih-alih mendapatkan hasil bulanan yang menjanjikan, padahal kalau dipikirkan lebih dalam kenapa perusahaan bisa survive. Apakah iya bekerja di perusahaan itu zona mapan?, faktanya banyak perusahaan sekelas yang sudah besar pun ada yang mengalami kebangkrutan. Bukankah lebih sakit mengetahui hal yang dikira sudah menjanjikan dalam kemapanan tahu-tahu tidak sesuai dengan harapan? Tidak harus jadi karyawan untuk bisa survive dan menentukan pilihan hidup, banyak pilihan yang patut untuk dicoba. Karena pada dasarnya setiap orang mempunyai daya tawar yang unik dan itu bisa dijadikan modal untuk menentukan pilihan hidup. Untuk menjawab solusinya lebih dalam lagi dengan memperhatikan daya tawar yang Anda miliki. Dalam buku “The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation” yang ditulis oleh Edysen Shin, dipaparkan 7 daya tawar yang wajib anda miliki agar mampu memiliki jiwa technoprenership : Merancang dan membangun produk IT yang siap untuk dijual. Tentukan dan sesuaikan pasar yang tepat untuk aplikasi Anda. Dapat dihubungi kapan saja, hotline service 24 jam. Kerjasama jangka panjang, misal website perpanjangan tahunan atau aplikasi biaya maintenance bulanan sudah termasuk biaya maintenance. Track Record dan Portfolio (Projek yang berhasil sebelumnya ). Mampu memenuhi deadline yang diberikan. Mengerti dan menguasai flow bisnis client. Seperti yang sudah dibahas tadi, bahwa tidak semua kampus mengajarkan cara mendapat proyek’an atau menjadi technopreneurship. Namun pada Program Studi Software Engineering IT Telkom Purworketo, selain diajarkan menjadi profesional yang menguasai bidang rekayasa perangkat lunak, mahasiswa juga diajarkan untuk memiliki jiwa technopreneurship. Sehingga setelah lulus tidak ragu untuk berwirausaha sendiri seperti membuat startup atau perusahaan berbasis IT lainya. Jadi tunggu apalagi, segera daftarkan diri anda di Program Studi Software Engineering IT Telkom Purworketo. Pendaftaran ditutup tanggal 11 September 2017. Grab it fast, sebelum pendaftaran ditutup. Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: IT TELKOM Purwokerto Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read MoreDengan perkembangan Internet yang sudah sedemikian cepat, masyarakat banyak mengenal istilah layanan-layanan yang ada pada internet, salah satu layanannya adalah layanan berbasis cloud. Sebagian masyarakat yang berkecimpung di dunia teknologi informasi sekiranya sudah tidak asing lagi dengan istilah komputasi awan atau sering disebut dengan cloud computing. Bisnis menjangkau para stakeholders melalui berbagai channel, secara tradisional, maupun elektronik. Elektronic Channel (e-channel) menjangkau para stakeholders melalui web, mobile phone, Internet TV, connected car, maupun berbagai appliance seperti set-top-box dan game-console. Business to Business (B2B) memerlukan konektifitas dua arah sehingga dapat bersinergi dan memberikan layanan terbaik bagi konsumen. Sedangkan interaksi Business to Consumer (B2C) terutama melalui media social menjadi lebih kaya daripada hanya sekedar pertikaran data dan informasi seperti dalam B2B. Mekanisme pertukaran data dan informasi melaluui e-channel atau sering disebut dengan digital channel, dapat dilakukan dengan berbagi cara. Cara yang umum dilakukan pada era digital saat ini adalah melalui API (Application Programming Interface). API merupakan kumpulan fungsi, protocol, serta tools (dalam bentuk perangkat lunak) yang tersedia untuk tujuan tertentu yang menjadi kompnen penting dalam pengembangan aplikasi. Berbagai layanan berbasis cloud ini tersedia melalui antarmuka aplikasi sebagai API. Sebuah staement yang berkata “APIs drive the digital economy and companies that do not emrace the API Economy will be left behnd”, suatu statement pada publikasi berjudulu “The Power of the API Economy” (IBM 2014) yang mengingatkan kita tentang pentingnya membuka diri (pada bisnis) untuk berinteraksi dengan external stakeholders. API merupakan komponen penting dalam berinteraksi dengan berbagai layanan berbasis cloud. API Economy didefinisikan sebagai “commercial exchange of business functions, capabilities or competencies as services using web APIs” atau jika diterjemahkan, API Ekonomi adalah pertukaran komersial dari sebuah bisnis berdasarkan funsionalitas, kemampuan atau kempetensi sebagai sebuah penyedia layanan menggunakan web APIs. API Ekonomi membuka banyak peluang baru untuk dapat bersaing di era digital ekonomi melalui berbagai inovasi layanan berbasis cloud untuk memasarkan digital product. Para pebisnis di industry ritel misalnya dapat memberukan akses kepara para supplier dan distributornya melalui API untuk melihat ketersediaan produk secara REALTIME (waktu nyata). Pada industry perbankan, bank dapat membuat API seperti ATM locator, branch locator, akses ke payment data, kurs foreign exchange saat ini untuk aplikasi travel dan berbagai hal lainnya. Belajar mengenai Ekonomi API menyenangkan bukan. Tidak hanya mempelajari untuk menambah ilmu secara pribadi, tetapi juga kedepannya dapat diterapkan untuk memajukan bangsa Indonesia yang masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak IT Telkom Purwokerto merupakan salah satu instansi yang akan mengarahkan Anda menjadi seorang software developer yang memiliki ritme cerdas dalam pembuatan sebuah aplikasi serta pengetahuan yang mendalam mengenai perkembangan teknologi perangkat lunak (software) secara up to date. Segera daftar di Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak ST3 Telkom Purwokerto. Untuk pendaftaran silahkan kunjungi http://pmb.st3telkom.ac.id, khusus siswa/siswi lulusan SMK RPL akan mendapat potongan 50% dana pembangunan. Segera daftarkan diri anda sebelum tanggal 8 September 2017. Kuliah bergengsi prospek kerja pasti. Come & Join Us! Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read MorePeran dosen sangat penting dalam mencetak lulusan yang berkompeten. Sejumlah penelitian menyatakan lulusan perguruan tinggi Indonesia kompetensinya masih di bawah negara lain. Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak (Prodi S1 RPL) menerapkan acuan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), ACM (Association of Computing Machinery) dan IEEE – Computer Society dalam menyusun kurikulum untuk menghasilkan lulusan kompeten. Pelatihan peningkatan keterampilan dasar teknik instruksional (Pekerti) bagi para dosen Prodi S1 RPL dilaksanakan di Institut Teknologi Telkom (ITT) Purwokerto. Secara teknis, Pekerti berlangsung selama 75 jam yang dimulai dari 24 Juli sampai dengan 28 Agustus 2017, dengan tujuh orang narasumber yang ahli di bidangnya. Topik yang disampaikan antara lain mengenai Paradigma Pendidikan Tinggi dan Kebijakan Peningkatan Kualitas Pembelajaran, Tim Teaching, Ragam Media dalam Pembelajaran, Penilaian Hasil Belajar dan Konstruksi Butir Soal, Latihan mengkonstruksi Butir Soal Obyektif dan Essay, Presentasi Hasil Latihan Konstruksi Butir Soal Obyektif dan Essay, Pengelolaan dan Analisa Soal, Latihan Menganalisa Butir Soal, Presentasi Hasil Latihan Analisa Butir Soal, Ketrampilan Dasar Mengajar dan Komunikasi, Sistem Penjamina Mutu, Penjelasan Tugas Mikro Teaching dan Tugas Mandiri. Pelatihan Pekerti ini bertujuan untuk memperkuat mutu dan meningkatkan kompetensi profesi dosen. Selain itu, dalam pelatihan ini dosen diberikan kemampuan dalam menyiapkan bahan ajar, memberi kuliah dan menilai pembelajaran. Lulus dalam pelatihan ini menjadikan para dosen Prodi S1 RPL ITT Purwokerto memiliki sertifikasi Pekerti yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Universitas Jenderal Soedirman (LP3M Unsoed). Keseluruhan dosen yang bersertifikat Pekerti pada Prodi S1 RPL ITT Purwokerto dapat meningkatkan kualitas dosen mengajar di ruang kelas dan cakap mengajar agar memudahkan mahasiswa menerima materi pembelajaran. Prodi S1 RPL ITT Purwokerto, Selalu Terdepan! Kuliah bergengsi prospek kerja pasti. Come & Join Us! Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read MoreTahukah kamu? Proyek IT mempunyai beragam skala dari skala kecil hingga besar. Kecil disini dapat ditangani oleh beberapa 2 orang saja, atau bahkan sampai harus belasan atau puluhan orang yang diterjunkan karena lingkupnya yang semakin besar. Proyek IT biasanya bersumber dari permintaan BUMN, Pemerintahan, Kepolisian, Militer, atau instansi lain seperti rumah sakit, restoran, mall, manufaktur, perhotelan dan lainnya. Biasanya proyek – proyek tersebut dikerjakan dalam rentang waktu tahunan, atau bulanan saja. Ada kalanya suatu instansi meminta jasa dari CV atau PT yang ingin dibuatkan sebuah aplikasi atau solusi lainnya. Pengerjaan proyek IT tidak bisa dikerjakan oleh Programmer saja. Sebab programmer punya spesialisasi yang berbeda – beda, belum lagi bila harus membuat dokumentasi dan pengujian aplikasi, tentu waktu yang dimiliki programmer tidak akan selapang yang dipikirkan. Lalu apa sajakah peran – peran yang ada dalam sebuah tim pengerjaan proyek IT? umumnya adalah sebagai berikut. 1. Project Manager Tanpa Project Manager, tim IT akan sulit menentukan arah. Karena memang harus ada satu orang yang fokus untuk mengatur task dan berbicara dengan client. Bila programmer harus berbicara langsung dengan client bisa habis sudah, apalagi bila harus berbicara dengan komite. Waktu untuk mengerjakan aplikasi pun tidak akan cukup. Project manager berperan besar untuk menjadi barrier bagi rekan – rekan setimnya dalam hal negosiasi infrastruktur dan timeline pengerjaan proyek. Juga untuk membatasi fitur yang tidak seharusnya dikerjakan di dalam timeline yang ditentukan. Tantangan menjadi project manager adalah bagaimana kita harus membendung fitur yang diinginkan client tapi ternyata harus mengganggu timeline yang ada. Pasti bikin greget kalau sudah merasakan hal tersebut. Selain itu Project Manager pun diharapkan mempunyai pengetahuan yang sama dengan rekan setimnya, paling tidak pernah menjadi programmer terlebih dahulu agar bisa mengukur kemampuan temannya untuk menyelesaikan suatu task. Bila tidak pernah melakukan programming, bisa jadi task yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan pengerjaan programmer-nya. 2. System Analyst System Analyst berperan besar dalam analisis keseluruhan sistem dan bisnis proses. Bisnis proses yang diinginkan client harus dipastikan dapat garis besar dan detailnya. Kemudian divalidasi kepada client dan diterjemahkan menjadi beberapa wujud diagram. Bisa berupa flowchart, DFD, maupun UML. Jangan lupa analisis juga kebutuhan database-nya dan harus dituangkan ke dalam ERD. System Analyst berperan besar dalam memudahkan programmer untuk tidak melakukan analisanya sendiri. Salah satu masalah dalam proyek IT adalah bila programmer harus melakukan analisa sendiri. Misal apakah suatu form harus divalidasi dengan rule tertentu. Atau programmer bingung dengan bisnis proses yang harus seperti apa. Kebingungan tersebut dapat membuat flow aplikasi atau sistem menjadi tidak semestinya. Karena itu disanalah peran system analyst diperlukan. 3. UI/UX Designer Tidak semua tim memperkejakan seorang UI/UX Designer secara terpisah dari frontend designer. UI/UX Designer juga bukanlah desainer grafis yang sering salah diartikan. Disini UI/UX Designer pun sebenarnya harus dipisah lagi menjadi dua peran, namun masih bisa digabung bila lingkupnya tidak terlalu besar. UX Designer berperan dalam bagaimana membuat pengguna merasa nyaman dan betah dalam menggunakan aplikasi. Tapi yang utama adalah bagaimana membuat user dapat menyelesaikan kebutuhannya saat menggunakan aplikasi. Tidak mungkin kan bila user ingin membuat sebuah data baru tapi tombolnya tersembunyi atau harus melakukan 5 aksi terlebih dahulu? disanalah peran UX Designer untuk menentukan seperti apa aplikasi harus berinteraksi dengan user-nya. Hasilnya, akan diwujudkan oleh UI Designer untuk menjadi wireframe atau rancangan kasar berupa layout yang akan dikerjakan oleh frontend desinger. Frontend designer akan membuat berbagai komponen dengan komposisi warna yang berbeda yang akan digunakan oleh application developer. 4. Technical Writer Haruskah seorang programmer yang mendokumentasikan keseluruhan sistem yang dibuat? tentu tidak, karena itu dalam sebuah tim proyek IT harus ada seseorang yang mendokumentasikannya secara keseluruhan dan jelas. Technical Writer harus berperan disini. Umumnya pekerjaan ini sering dijumpai oleh kalangan wanita profesional lulusan jurusan IT. Mungkin salah satu alasannya adalah kepiawaian dalam menanyakan sesuatu dan dokumentasi yang rapi. Technical Writer tidak hanya mendokumentasikan sistem dan aplikasi yang dibuat, juga membuat help guide dan software manual documentation untuk diberikan kepada client. Tanpa dokumentasi yang baik, aplikasi dan sistem hanyalah seonggok kode yang sulit dimengerti. Client pun bukan dewa yang tahu akan segalanya, oleh karena itu dokumentasi dan help guide harus dibuat sebaik mungkin. 5. Quality Assurance Perangkat atau sistem yang dibangun tentu harus lolos uji. Tidak mungkin kita memberikan sesuatu yang penuh dengan bug dan fitur yang tidak semestinya. Oleh karena itu quality assurance diperlukan untuk menangani masalah tersebut. Setiap fitur yang dikerjakan oleh programmer harus segera di-test baik secara manual ataupun otomatis dengan test case yang sudah disiapkan. Berbagai kemungkinan harus dicoba baik sesuai dugaan maupun diluar dugaan. Dan jangan lupa test case dan hasil test harus didokumentasikan dengan baik. Seiring bertambahnya jumlah fitur yang terbenam dalam sistem atau aplikasi, diharapkan seorang quality assurance mampu melakukan automated testing agar lebih mengefisienkan waktu dan dapat menggunakan waktunya untuk kepentingan yang lain. 6. Network Engineer Seringkali proyek IT skala besar tidak mau melibatkan peran yang satu ini. Padahal kemampuan computer networking itu mempunyai kekhususan tersendiri. Orang yang menguasai suatu web framework atau relational database tertentu. Belum tentu menguasai networking baik itu instalasi maupun maintenance-nya. Katakanlah bila suatu sistem pelayanan rumah sakit harus dipasang di semua bagian gedung. Bila harus dibebankan pada programmer tentu tidak akan efektif. Oleh karena itu network engineer harus diikutsertakan untuk menyumbang kemampuannya dalam memasang instalasi jaringan komputer yang dibutuhkan sistem. 7. System Engineer Selain harus paham dengan computer networking, system engineer harus mampu menguasai konfigurasi yang mumpuni untuk menyediakan infrastruktur untuk aplikasi dan sistem yang diperlukan. Katakanlah bila seorang system engineer harus memasang server dan meng-install web server dan database di dalamnya, tentu konfigurasi yang diperlukan pun tidak mungkin secara default saja. Harus ada konfigurasi yang lebih aman dan sesuai dengan kebutuhan. Belum lagi bila infrastruktur harus tersebar antar wilayah dan gedung. Dan tidak lain, seorang system engineer pun harus siap sedia setiap saat seperti Rexona bila terjadi masalah dengan infrastruktur. Berbeda dengan network engineer yang masih bisa dikerjakan besok. Seorang system engineer, harus sedia 24 jam karena masih bisa mengakses sistem melalui SSH di laptop mereka. Itu tantangannya. 8. Frontend Designer Frontend designer merupakan salah satu jenis peran dari programmer yang berada dalam proyek IT. Tentu saja
Read MoreTahukah kamu ? Seperti yang tertulis pada unggahan artikel sebelumnya mengenai Industri 4.0 : http://rpl.st3telkom.ac.id/ready-revolution-artificial-intelligence-industry-4-0/ Dunia mulai melakukan sedikit demi sedikit revolusi terhadap bagaimana cara Industri 4.0 bekerja. Dengan menggunakan konsep dari Industri 4.0 tersebut maka diharapkan tingkat dari kinerja serta produksi sebuah Industri akan menjadi lebih baik. Tidak hanya sebatas industri saja, konsep dasar dari industri 4.0 yang berbasis cerdas secara sengaja / tidak sengaja, akan diterapkan pada bagian pembangunan kota. Contohnya adalah pembangunan Smart City. Dalam beberapa tahun terakhir ini, sering kita dengar atau baca dari media dan berita tentang konsep Smart City yang mulai diterapkan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makasar, dan Surabaya. Konsep ini merupakan impian bagi hampir seluruh kota-kota di Indonesia. Konsep ini diyakini dapat menyelesaikan berbagai masalah perkotaan seperti kemacetan, kriminalitas, banjir, pemborosan energi, dan insiden yang berpotensi menggangu keamanan dan kenyamanan penduduk kota secara lebih cepat, tepat dan efisien. Lalu, bagaimanakah bentuk konsep Smart City itu sendiri? Smart City merupakan konsep kota cerdas di mana masyarakat bisa ikut serta dalam membantu pengelolaan sumber daya yang ada dan berpartisipasi dalam memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat lainnya atau lembaga pemerintahan terkait sehingga informasi atau aduan tersebut dapat segera ditangani dan diantisipasi sebelum menjadi kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan. Selain mengumpulkan informasi dari masyarakat, konsep Smart City juga diharapkan mampu mengumpulkan berbagai macam data dan informasi dari berbagai sensor dan CCTV (Closed Circuit TeleVision) yang terpasang di setiap sudut kota. Kemudian data tersebut diproses dan disajikan sesuai dengan kebutuhan dari lembaga terkait untuk dipantau lebih lanjut dari pusat komando dan kendali kota (Command Center). Dengan adanya pengumpulan data atau informasi secara terpusat, lembaga pemerintahan yang mengelola kota dapat lebih mudah untuk mengambil tindakan secara real-time terhadap keadaan darurat. Metode yang digunakan untuk membuat Smart City ini adalah berbasis IoT (Internet of Things). Salah satu contoh perangkat lunak yang dapat digunakan untuk solusi dari pengembangan Smart City adalah aplikasi IoC (IBM Intelligent Operations Center). IoC sendiri merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak dari IBM yang mampu menampilkan dashboard berisi informasi lengkap tentang situasi darurat kota yang disertai dengan berbagai kemampuan. Beberapa kemampuan yang dimiliki oleh IoC adalah sebagai berikut: 1.Memberikan rekomendasi prosedur serta penentuan personil, aparat, atau lembaga keamanan untuk penanganan peristiwa. 2.Analisis untuk mengidentifikasi kemungkinan keterkaitan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dengan teknologi SPSS yang sudah diintegrasikan di dalam software IoC. 3.Pengelolaan peristiwa yang dapat ditampilkan dalam bentuk KPI (Key Performance Indicator). 4.Melakukan data modelling dan penyaringan data dari berbagai sumber data. 5.Kolaborasi antara masyarakat, operator, dan lembaga penanganan peristiwa untuk berbagi informasi dengan aplikasi citizen collaboration yang pengembangan perangkat lunaknya (SDK, Software Development Kit) telah disediakan di dalam software IoC. Setelah mendapatkan secercah pengertian serta contoh dari smart city, dapat disimpulkan tidak semua dari penerapan dari industry 4.0 digunakan dalam smart city. Hanya berupa konsep yang merupakan integrasi secara terpusat pada suatu sistem yang kemudian sistem tersebut akan dikelola secara pintar oleh sistem. Tetapi dalam kasus Smart City, dalah sistem Smart City masih menggunakan peran masyarakat untuk objek pengumpulan data oleh sistem. jadi apakah konsep Industri 4.0 dan konsep Smart City adalah sama ? Jawabannya adalah hampir sama. Belajar mengenai pembuatan aplikasi pintar untuk penerapan dalam Smart City dapat diperoleh di Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Segera daftar di Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Untuk pendaftaran silahkan kunjungi http://pmb.st3telkom.ac.id, khusus siswa/siswi lulusan SMK RPL akan mendapat potongan 50% dana pembangunan. Segera daftarkan diri anda sebelum tanggal 8 September 2017. Kuliah bergengsi prospek kerja pasti. Come & Join Us! Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read MoreData science berarti pengambilan wawasan atau pengetahuan dari jumlah data yang sangat besar, baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Data scientist merupakan satu bidang ilmu atau profesi yang dalam beberapa tahun belakangan ini mulai menjadi perhatian, dan sering kali disebut sebagai pekerjaan paling seksi di abad kedua puluh satu ini. Di saat tuntutan dan permintaan akan data scientist meningkat drastis, dunia justru kekurangan data scientist. Sebuah riset yang dilakukan oleh McKinsey & Company menunjukkan bahwa pada tahun 2018, akan terdapat 140.000 sampai 190.000 lowongan pekerjaan data scientist yang belum terisi. Menurut Indeed.com, situs search engine untuk lowongan pekerjaan terbesar di dunia, melaporkan terdapat peningkatan sebesar 57% di kuartal pertama 2015 untuk jumlah lowongan pekerjaan sebagai data scientist, dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Seorang data scientist harus memiliki kemampuan untuk mengolah, mengeksplor, menguak, menginvestigasi, dan memvisualisasikan data. Data scientist pun harus mampu menguraikan hasil analisa dan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan tentang bagaimana hasil analisa yang diperoleh dapat diaplikasikan pada berbagai area bisnis. Dalam dunia bisnis, apa hubungannya big data dengan data science? Jika dilihat dari sudut pandang teknologi, big data adalah sebagai enabler dan promoter untuk aktivitas data science, terutama untuk data-data yang sebelumnya sulit atau belum pernah diproses dan digali nilainya. Big data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) masalah, yaitu pertama adalah volume data yang sangat besar, kedua tipe datanya yang berbeda-beda, kemudian yang ketiga adalah datangnya data yang sekarang ini mendekati realtime, atau near-realtime. Kedatangan data yang near-realtime tersebut menjadi tantangan bagaimana mengolah data tersebut menjadi sebuah informasi yang berguna. Teknologi yang berhubungan dengan big data akan memudahkan proses pengumpulan data-data yang sebelumnya tidak bisa / mudah untuk dikumpulkan. Dan ketika data-data tersebut sudah terkumpul dan sudah ada kebutuhan untuk mendapatkan insight yang baru, data scientist juga bisa menggabungkan data yang ada di data di platform data konvensional dengan big data, dan menggunakan sebanyak mungkin data (bukan sampling dalam jumlah kecil) untuk menghasilkan informasi atau insight yang akurat dan berguna. Pada Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak IT Telkom Purwokerto, tidak hanya diberi keterampilan menjadi data scientist yang profesional, namun juga membekali lulusannya dengan jiwa technopreneur. Sehingga tidak hanya mendapatkan penghasilan dari bekerja di perusahaan, namun dirinya sendiri dapat menciptakan perusahaan yang dapat memperkerjakan orang lain. IT Telkom Purwokerto merupakan Institut Teknologi yang pertama di Jawa Tengah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom dan disupport secara penuh oleh PT. TELKOM Tbk. Salah satu tujuan didirikannya Prodi RPL oleh IT Telkom Purwokerto adalah untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis ICT yang terdepan di area Jawa Tengah khususnya. Jadi tunggu apalagi, segera daftarkan diri anda atau putra-putri anda ke IT Telkom Purwokerto. Untuk pendaftaran silahkan kunjungi http://pmb.st3telkom.ac.id, khusus siswa/siswi lulusan SMK RPL akan mendapatkan potongan 50% dana pembangunan. Segera daftarkan diri anda sebelum tanggal 8 September 2017. Untuk pendaftaran silahkan menghubungi Customer Service Center ST3 Telkom di Jl. DI. Panjaitan No. 128 Purwokerto (0281) 641629. Website: www.st3telkom.ac.id Atau di: http://pmb.st3telkom.ac.id Fan Page: ST3 TELKOM Instagram: pmbst3telkom Line: st3telkom WA: 081228319222 (Prima) atau 085101624154 (Ira)
Read More