Pada hari Rabu, 25 Oktober 2018 telah dilaksanakan Sosialisasi Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bagi Mahasiswa Program Studi S1 Software Engineering IT Telkom Purwokerto. Bertempat di Laboratorium Jaringan Komputer, materi pengenalan PKM di bawakan oleh Dosen Program Studi S1 Software Engineering IT Telkom Purwokerto yaitu Bp. Afandi Nur Aziz Thohari, S.T., M.Cs. Tujuan dari Sosialisasi PKM adalah untuk mendorong Mahasiswa agar menuangkan ide dan gagasan nya kedalam sebuah Proposal PKM. Mahasiswa dituntun untuk memiliki kreatifitas dan problem solving di lingkungan sekitarnya. Adapun PKM yang akan dibuat terdiri dari 7 jenis yaitu : PKM – P (Penelitian) PKM – K (Kewirausahaan) PKM – M (Pengabdian Masyarakat) PKM – T (Penerapan Teknologi) PKM – KC (Karya Cipta) PKM – GT (Gagasan Tertulis) PKM – AI (Artikel Ilmiah) Setiap mahasiswa Program Studi S1 Software Engineering Wajib untuk melakukan submit Proposal PKM, sebab itu adalah syarat untuk bisa mengikuti sidang Tugas Akhir. Adapun materi-materi tentang PKM dapat di unduh pada tautan berikut : Slide Sosialisasi PKM PKM di ST3 Telkom Judul Pemenang PKM 2015-2018 visio 2019 kaufen
Read MorePada hari Jum’at 14 September 2018, Fakultas Teknologi Industri dan Informatika (FTII) Institut Teknologi Telkom Purwokerto, melaksanakan kegiatan pengenalan Program Studi yang terdapat pada Fakultas Teknologi Industri dan Informatika (FTII) bagi mahasiswa baru. Salah satu Program Studi yang melaksanakan kegiatan tersebut adalah Program Studi S1 Software Engineering. Pelaksanaan pengenalan Program Studi S1 Software Engineering merupakan bagian dari kegiatan Telkom Orientation Days atau disingkat menjadi Todays di tingkat Fakultas. Pengenalan Program Studi S1 Software Engineering ini dihadiri oleh dosen – dosen Program Studi S1 Software Engineering dan pengurus Himpunan Mahasiswa Sofware Engineering (HMSE). Program Studi S1 Sofware Engineering melaksanakan kegiatan pengenalan Program Studi di Ruang DC 301, pada kegiatan kali ini diadakan sosialisasi Visi Misi dan Tujuan Program Studi S1 Software Engineering oleh Ketua Program Studi S1 Software Engineering Ibu Andika Elok Amalia, S.T., M.T. Kegiatan pengenalan Program Studi kemudian diisi dengan penjabaran lebih luas apa itu “Software Engineering” dan pengenalan tag line Program Studi S1 Software Engineering “SOFTWARE IS NOT JUST ABOUT CODE” , Mata kuliah yang nantinya dapat diambil oleh mahasiswa Program Studi S1 Software Engineering, serta Cara pengisisan KRS bagi mahasiswa baru Program Studi S1 Software Engineering. Kegiatan pengenalan Program Studi S1 Software Engineering diharapkan dapat membantu mahasiwa baru lebih mengenal Program Studi S1 Software Engineering serta menumbuhkan semangat bagi mahasiswa baru untuk menjalani perkulihan di Program Studi S1 Software Engineering. visio 2016 kaufen
Read MorePada artikel sebelumnya sudah dibahas secara singkat mengenai Software Configuration Management (SCM), untuk bahasan kali ini masih terkait erat tentang SCM yaitu tentang beberapa istilah di dalamnya. Banyak sekali kita jumpai nama-nama software yang memiliki nomor, betul tidak? Salah satu software yang memiliki perjalanan panjang perubahan adalah sistem operasi Android. Pernahkah terbersit rasa penasaran apa maksud angka-angka dibalik nama versi yang membuat penggunanya selalu menelan ludah tersebut? Bahkan kadangkala pengguna tidak terlalu familiar dengan nomornya, hanya ingat dengan namanya saja. Dalam SCM dikenal istilah versi, revisi dan rilis yang biasanya menyertai perubahan yang terjadi pada sebuah software. Secara umum definisi ketiganya adalah sebagai berikut.
Read MorePelatihan dalam rangka kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi tentang Jaringan Komputer dan Administrator Website. Sedangkan Peserta Pelatihan merupakan prajurit Wijayakusuma dan PNS Makorem 071/Wk. Pelatihan dan sosialisasi jaringan internet Korem 071/Wk bekerjasama dengan Institut Teknologi (IT) Telkom Purwokerto, dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 10 s.d 12 April 2018 berlangsung di Institut Teknologi (IT) Telkom Purwokerto. Untuk Dosen Software Engineering sendiri memberikan pelatihan pada tanggal 12 April 2018, dengan pembagian tiga sesi materi. Untuk sesi pertama materi tentang Security yang dibawakan oleh Galuh Boy Hertantyo, S.T., M.T. dan Aditya Wijayanto, S.Kom., M.Kom. Informasi-informasi yang terdapat di jaringan internet semakin hari semakin lengkap , akurat dan penting. Namun dari sebagian informasi-informasi itu merupakan bagian yang berharga dan rahasia yang harus dijaga keamanannya. Oleh karena itu diperlukan proteksi dalam sebuah jaringan komputer agar informasi-informasi yang bersifat privasi, rahasia dan berharga tidak dapat dicuri dan disalah gunakan, para pelaku bisnis atau industri ini harus siap untuk menghadapi tantangan cyber security. Untuk sesi kedua materi tentang Pengenalan Website yang dibawakan oleh Rifki Adhitama, S.Kom., M. Kom dan Affandi Nur Aziz T, S.T., M.Cs, berlangsung kurang lebih 1.5 jam. Pada dasarnya meteri kedua ini bertujuan untuk mengenalkan anggota Korem 071/Wk agar dapat mengelola website intansi mereka sendiri, dimana selama ini website Korem 071/Wk dikelola oleh pihak ketiga. Walaupun waktu penyampaian materi yang relative singkat, tetapi antusiasme peserta dari Korem 071/Wk begitu tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan tentang website, antara lain seperti bagaimana sebuah website merepresentasikan instansi dan bagaimana sebuah website dapat meningkatkan nilai suatu produk baik barang, jasa, maupun brand dari organisasi maupun instansi. Untuk sesi ketiga materi tentang Administrasi Website yang dibawakan oleh Condro Kartiko, S. Kom., M.TI dan Andika Elok Amalia, S.T., M.T. Diharapkan dengan adanya pengenalan website ini anggota Korem 071/Wk dapat mengetahui bagaimana impact sebuah website untuk suatu organisasi atupun instansi dan bagaimana mengelola website mereka sendiri secara efektif dan efisien sehingga sesuai dengan tujuan, visi, dan misi instansi Korem 071/Wk. windows 7 ultimate kaufen
Read MoreDi tengah pasar bebas yang cenderung menciptakan kompetensi ketat antar individu, yang mendorong kita untuk memiliki skill yang menunjang dalam penciptaan lapangan pekerjaan, dibutuhkan kemampuan untuk bisa menguasai Teknologi yang semakin hari semakin berkembang dan canggih. Salah satu upaya yang dilakukan Himpunana Mahasiswa Software Engineering (HMSE) untuk memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal adalah dengan menyelenggarakan seminar tentang bagaimana membangun sebuah Perusahaan Startup yang tentunya akan bermanfaat di masa mendatang. Selain itu kita dapat membekali diri dengan keterampilan dalam bidang bisnis melalui media masa, yaitu dunia yang penuh informasi terkait bisnis melalui internet. Pada hari Sabtu (24/3) akhir pekan kemarin mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Software Engineering (HMSE) mengadakan seminar mengenai pembangunan suatu Startup dengan mengambil tema “Starting With Startup ! Why Not ?” di Gedung IOT kampus IT Telkom Purwokerto. Kegiatan menghadirkan pembicara Arief Setiawan (Co-Founder & CTO at Limakilo). Dalam seminar ini di bahas mengenai bagaimana membangun dan mengembangkan startup, materi seminar disampaikan langsung oleh Arief Setiawan. Antusias yang tinggi terhadap materi ini, dapat dilihat dari jumlah peserta yang mencapai ratusan orang. Pada kesempatan itu pula Arief Setiawan selaku pembicara membahas mengenai tips and triks menciptakan startup yang ideal dan menarik di pasaran, menurutnya setiap Startup yang baik melewati 7 tahapan yaitu terdiri dari Idea (Memikirkan mau konsep seperti apa startup yang akan di buat oleh kita sebagai pengembang dan pencipta startup), Build (Membangun), Launch (Meluncurukan Startup itu sendiri), Grow (Mengembangkan), Monetize (Mengkormesilkan), Automate (Menciptakan sistem automatis salah satunya dengan cara membuat sistem kerja seperti robot), dan yang terakhir Exit (Menjual Startup itu kepasaran). Antusias yang tinggi juga di tunjukan oleh salah satu peserta, Muhammad Allen Dezen Araffa mahasiswa prodi S1 Software Engineering IT Telkom Purwokerto mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan yang seperti ini, mahasiswa akan semakin semangat untuk mengembangkan kemampuan terutama dalam bidang software dan engineering, katanya. Kaprodi S1 Software Engineering Ibu Andika Elok Amalia, S.T., M.T menambahkan, bahwa dengan adanya kegiatan seperti seminar build startup ini diharapkan menjadi salah satu faktor penyemangat bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan menerapkan pengetahuannya untuk ikut membantu perkembangan teknologi di Nusantara, tutupnya. windows 7 pro kaufen
Read MoreInstitusi pendidikan seyogyanya bukan hanya tempat untuk mengasah kemampuan mahasiswa secara intelektual atau hard skill. Namun juga dapat meningkatkan kemampuan mental atau soft skill mereka. Hal itu lah yang ingin dicapai pada Program Studi S1 Software Engineering IT Telkom Purwokerto. Kurikulum pada Prodi Software Engineering tidak hanya mendidik mahasiswa untuk cerdas dalam bidang rekayasa perangkat lunak, tapi juga dalam pengembangan karakter dan mental mereka ketika besok sudah bekerja. Salah satu matakuliah dalam pengembangan karakter tersebut adalah kepemimpinan dan keterampilan komunikasi. Matakuliah yang diampu oleh Bapak Indra Hidayatullah tersebut mengajarkan mahasiswa tentang caring with love dan komitmen perubahan pada sesi-sesi terakhir pertemuan. Pada sesi Caring with Love, mahasiswa dibagi beberapa kelompok, kemudian setiap anggota secara bergantian bercerita tentang sesuatu yang dirasa akan membuat orang lain menjadi lebih mengenal dirinya. Setelah itu, setiap anggota menuliskan kekuatan karakter, buktinya, dan pesan membangun bagi semua anggota yang lain, dan menyampaikannya secara langsung. Pada sesi ini, kami juga belajar bagaimana memuji dengan tulus dan mengingatkan secara lembut dengan pemilihan kata yang baik. Selanjutnya pada sesi Komitmen Perubahan, setiap mahasiswa menuliskan komitmen terkait perubahan yang ingin dilakukan dari kebiasaan sebelumnya, termasuk bagaimana caranya dan kapan mulai berubah. Kemudian, setiap mahasiswa secara bergantian menyampaikan komitmennya disertai prosesi menghancurkan pembatas (disimbolkan kertas) yang membatasi dirinya yang dulu dan dirinya sekarang/akan datang yang lebih baik. Besar harapan prodi, bahwa dengan adanya matakuliah pengembangan karakter seperti Kemimpinan dan Keterampilan Komunikasi dapat membuat mahasiswa mencapai kesuksesan. Sebab dalam mencapai kesuksesan tidak cukup hanya modal pintar, melainkan juga etika yang baik. Keberhasilan mengenali diri menjadi kunci untuk dapat berubah menjadi manusia yang lebih baik. windows 7 home basic kaufen
Read MorePurwokerto (16/11) – BappedaLitBang Banyumas menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pemasaran Online untuk Klaster Banyumas dengan tiga narasumber termasuk dari IT Telkom Purwokerto. Kegiatan ini merupakan agenda yang digalakkan oleh FEDEP atau Forum for Economic Development and Employment Promotion yang merupakan forum kemitraan pemerintah dan non pemerintah/swasta yang terlembaga dengan tujuan membantu pemerintah mempercepat pengembangan ekonomi berbasis klaster yang berkelanjutan. Forum ini dimiliki oleh Provinsi Jawa Tengah yang ditujukan kepada UKM agar dapat berperan dalam meningkatkan akselerasi pembangunan ekonomi kerakyatan yang mengedepankan partisipasi seluruh stakeholders (pemerintah, swasta, dan masyarakat). IT Telkom Purwokerto sebagai sebuah institusi pendidikan yang berfokus di area Information and Communication Technology (ICT) memberikan materi tentang Desain Aplikasi Penjualan dan Pemasaran Secara Online. Pada kegiatan ini ada tiga narasumber, dua orang berasal dari Program Studi S1 Software Engineering IT Telkom Purwokerto yaitu Condro Kartiko, S.Kom., M.T.I dan Andika Elok Amalia,S.T.,M.T. Sedangkan satu pembicara merupakan blogger Banyumas Peraih penghargaan Srikandi Blogger 2014, Pungky Febriyani. Acara tersebut dihadiri oleh para pelaku UKM yang tergabung dalam klaster Banyumas mulai dari klaster batik, klaster makanan dan lainnya sejumlah 57 peserta. Peserta sangat antusias dengan adanya kegiatan ini, terbukti dengan berbagai pertanyaan yang muncul pada sesi diskusi. Kegiatan ini merupakan pintu yang membuat para pelaku UKM mulai “melek” dan memasarkan barangnya secara online. Harapannya kegiatan semacam ini akan berkelanjutan dan terpantau berkembangan masing-masing UKM apakah sudah mendapatkan hasil dari penjualan online nya.
Read MorePurwokerto – Pada akhir tahun 2017, kembali diadakan MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) di IT Telkom Purwokerto. Acara ini diikuti oleh seluruh guru BK se-Banyumas di tingkat SMK/SMA/MA. Adanya MGBK ini sangat penting, sebab Guru BK adalah ujung tombak dalam aktivitas pembimbingan kepada para siswa, termasuk bimbingan dalam memilihan studi lanjut ke jenjang PT. Acara dibuka oleh bapak Tata Sambada, ST, MT selaku wakil rektor bidang III IT Telkom Purwokerto. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi seminar dengan judul “How Technology Changing The Way We Work” oleh oleh Bapak Indra Hidayatullah, S.Kom., MT selaku kaprodi Software Engineering. Dalam seminar tersebut, bapak indra menuturkan bahwa saat ini pekerjaan kita tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi. Sebagai contohnya saat kita menyampaikan materi di kelas, akan lebih interaktif apabila kita menggunakan teknologi semacam power poin. Kemudian beliau juga menuturkan bahwa saat ini banyak yang masih belum bisa memanfaatkan teknologi informasi seperti email. Padahal saat ini penggunaan email sangat penting sekali, semisal untuk melamar kerja atau untuk mendaftar ke situs-situs online. Mantan manager salah satu perusahaan IT di Jakarta itu juga menuturkan bahwa paradigma dalam mencari pekerjaan sudah bergeser dengan adanya teknologi. Beberapa dekade yang lalu mungkin orang masih mencari pekerjaan dengan mendatangi perusahaan satu persatu, namun sekarang sudah banyak situs-situs pencari kerja yang mana kita dapat melamar ke perusahaan sesuai kompetensi dan gaji yang kita inginkan. Seleksi dalam penerimaan karyawan pun juga sudah berbeda, dimana jaman dulu pelamar dan interviewer harus bertemu dalam satu ruangan yang sama. Saat ini pelamar dapat melakukan interview dengan video call menggunakan skype, sehingga jarak dan waktu tidak menjadi penghalang. Hal itu lah yang harus disadari betul oleh para pendidik seperti guru untuk mengenalkan sedini mungkin kepada anak didiknya untuk memanfaatkan teknologi. Sebagai contoh pada program studi Software Engineering IT Telkom Purwokerto, pemanfaatan teknologi sudah menjadi hal wajib bagi mahasiswa. Bahkan memungkinkan bahwa nantinya para mahasiswa dari program studi software engineering akan mampu menciptakan teknologi baru dalam bidang software. Bapak Indra dan dosen-dosen di prodi Software Engineering juga terus belajar untuk meningkatan kompentensinya, sehingga mutu pengajaran yang diberikan kepada mahasiswa akan selalu update dengan perkembangan teknologi saat ini. Seusai pak indra memberikan materi tentang pemanfaatan teknologi, acara dilanjutkan dengan memperkenalkan IT Telkom Purwokerto. Kampus yang disupport penuh oleh yayasan pendidikan telkom ini, merupakan satu-satunya Institut Teknologi yang ada di Jawa Tengah. Saat ini IT Telkom Purwokerto memiliki 2 fakultas dengan 8 program studi yang fokus pada bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Setelah perkenalan IT Telkom selesai, dimulailah acara MGBK. Acara musyawarah berlangsung lancar dan menghasilkan keputusan secara mufakat.
Read MorePemanfaatan teknologi informasi saat ini sudah merambah ke berbagai sektor dan berbagai lapisan masyarakat. Salah satu sektor yang banyak memanfaatkan TI adalah sektor penjualan. Dewasa ini sudah banyak pelaku usaha yang memasarkan dagangannya lewat website, blog, media sosial bahkan market place. Saat ini orang lebih cenderung untuk mengecek harga barang di market place seperti tokopedia atau bukalapak terlebih dahulu, sebelum membeli barangnya di toko. Bahkan mungkin seiring berkembangnya zaman, orang-orang akan lebih nyaman belanja secara online dibanding harus pergi ke mall atau toko. Menurut survey yang dilakukan oleh UCWeb pada tahun 2016, diketahui bahwa sebanyak 76,4% dari 2.829 partisipan mengakui berbelanja secara online setidaknya sekali dalam sebulan dan membelanjakan rata-rata sebesar Rp100.000 setiap bulan. Begitu ramainya transaksi jual beli online ini bisa menjadi angin segar terutama bagi para pelaku industri rumahan atau UMKM yang ingin memperkenalkan produknya ke seluruh nusantara, bahkan dunia. Namun ternyata tidak semua pelaku UMKM mengetahui cara memasarkan produk mereka pada media online. Oleh karena itu sebagai salah satu wujud tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat, dosen IT Telkom Purwoketo mengadakan seminar bertajuk “Strategi Pemasaran Melalui Teknologi dan Media Sosial untuk Bisnis UMKM” yang diadakan di Aula Perpusda Kebumen. Tujuan dari acara tersebut adalah untuk membantu UMKM khususnya di kabupaten Kebumen agar mampu memasarkan produknya secara online baik di media sosial (facebook, twitter) maupun market place (tokopedia, bukalapak, shopee, dll). Materi seminar, dipaparkan oleh 4 dosen IT Telkom Purwokerto yang terdiri dari 3 dosen Software Engineering dan 1 dosen Informatika. Materi pertama disampaikan oleh bapak Condro Kartiko, S.Kom., MTI selaku dosen Software Engineering yang membahas mengenai strategi pemasaran produk dengan E-Commerce, Kemudian mas Novanda Alim Setya, S.S., M.Hum selaku dosen Informatika menjelaskan cara memasarkan produk dengan bahasa inggris. Selanjutnya berturut-turut 2 dosen Software Enggineering yaitu Galuh Boy Hertantyo, ST., MT dan Afandi Nur Aziz Thohari, ST., M.Cs memaparkan tentang menggunaan market place dan penggunaan media sosial (facebook ads) untuk memasarkan produk UMKM agar dapat dilaku di pasar yang lebih luas. Pengabdian masyarakat yang digagas oleh para dosen software engineering ini mendapat dukungan positif dari para pelaku UMKM. Ketua Forum UMKM online Kebumen Nanang Wahidun Yusup merasa senang dan mengucapkan terima kasih kepada para Dosen IT Telkom yang telah meluangkan waktu dan tenaga serta pikiran untuk membantu para anggota UMKM Kebumen dan rencananya beliau juga rencananya akan mengundang dosen-dosen tersebut untuk mengisi lagi mengenai internet marketing secara praktis.
Read MoreTahukah kamu? Proyek IT mempunyai beragam skala dari skala kecil hingga besar. Kecil disini dapat ditangani oleh beberapa 2 orang saja, atau bahkan sampai harus belasan atau puluhan orang yang diterjunkan karena lingkupnya yang semakin besar. Proyek IT biasanya bersumber dari permintaan BUMN, Pemerintahan, Kepolisian, Militer, atau instansi lain seperti rumah sakit, restoran, mall, manufaktur, perhotelan dan lainnya. Biasanya proyek – proyek tersebut dikerjakan dalam rentang waktu tahunan, atau bulanan saja. Ada kalanya suatu instansi meminta jasa dari CV atau PT yang ingin dibuatkan sebuah aplikasi atau solusi lainnya. Pengerjaan proyek IT tidak bisa dikerjakan oleh Programmer saja. Sebab programmer punya spesialisasi yang berbeda – beda, belum lagi bila harus membuat dokumentasi dan pengujian aplikasi, tentu waktu yang dimiliki programmer tidak akan selapang yang dipikirkan. Lalu apa sajakah peran – peran yang ada dalam sebuah tim pengerjaan proyek IT? umumnya adalah sebagai berikut. 1. Project Manager Tanpa Project Manager, tim IT akan sulit menentukan arah. Karena memang harus ada satu orang yang fokus untuk mengatur task dan berbicara dengan client. Bila programmer harus berbicara langsung dengan client bisa habis sudah, apalagi bila harus berbicara dengan komite. Waktu untuk mengerjakan aplikasi pun tidak akan cukup. Project manager berperan besar untuk menjadi barrier bagi rekan – rekan setimnya dalam hal negosiasi infrastruktur dan timeline pengerjaan proyek. Juga untuk membatasi fitur yang tidak seharusnya dikerjakan di dalam timeline yang ditentukan. Tantangan menjadi project manager adalah bagaimana kita harus membendung fitur yang diinginkan client tapi ternyata harus mengganggu timeline yang ada. Pasti bikin greget kalau sudah merasakan hal tersebut. Selain itu Project Manager pun diharapkan mempunyai pengetahuan yang sama dengan rekan setimnya, paling tidak pernah menjadi programmer terlebih dahulu agar bisa mengukur kemampuan temannya untuk menyelesaikan suatu task. Bila tidak pernah melakukan programming, bisa jadi task yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan pengerjaan programmer-nya. 2. System Analyst System Analyst berperan besar dalam analisis keseluruhan sistem dan bisnis proses. Bisnis proses yang diinginkan client harus dipastikan dapat garis besar dan detailnya. Kemudian divalidasi kepada client dan diterjemahkan menjadi beberapa wujud diagram. Bisa berupa flowchart, DFD, maupun UML. Jangan lupa analisis juga kebutuhan database-nya dan harus dituangkan ke dalam ERD. System Analyst berperan besar dalam memudahkan programmer untuk tidak melakukan analisanya sendiri. Salah satu masalah dalam proyek IT adalah bila programmer harus melakukan analisa sendiri. Misal apakah suatu form harus divalidasi dengan rule tertentu. Atau programmer bingung dengan bisnis proses yang harus seperti apa. Kebingungan tersebut dapat membuat flow aplikasi atau sistem menjadi tidak semestinya. Karena itu disanalah peran system analyst diperlukan. 3. UI/UX Designer Tidak semua tim memperkejakan seorang UI/UX Designer secara terpisah dari frontend designer. UI/UX Designer juga bukanlah desainer grafis yang sering salah diartikan. Disini UI/UX Designer pun sebenarnya harus dipisah lagi menjadi dua peran, namun masih bisa digabung bila lingkupnya tidak terlalu besar. UX Designer berperan dalam bagaimana membuat pengguna merasa nyaman dan betah dalam menggunakan aplikasi. Tapi yang utama adalah bagaimana membuat user dapat menyelesaikan kebutuhannya saat menggunakan aplikasi. Tidak mungkin kan bila user ingin membuat sebuah data baru tapi tombolnya tersembunyi atau harus melakukan 5 aksi terlebih dahulu? disanalah peran UX Designer untuk menentukan seperti apa aplikasi harus berinteraksi dengan user-nya. Hasilnya, akan diwujudkan oleh UI Designer untuk menjadi wireframe atau rancangan kasar berupa layout yang akan dikerjakan oleh frontend desinger. Frontend designer akan membuat berbagai komponen dengan komposisi warna yang berbeda yang akan digunakan oleh application developer. 4. Technical Writer Haruskah seorang programmer yang mendokumentasikan keseluruhan sistem yang dibuat? tentu tidak, karena itu dalam sebuah tim proyek IT harus ada seseorang yang mendokumentasikannya secara keseluruhan dan jelas. Technical Writer harus berperan disini. Umumnya pekerjaan ini sering dijumpai oleh kalangan wanita profesional lulusan jurusan IT. Mungkin salah satu alasannya adalah kepiawaian dalam menanyakan sesuatu dan dokumentasi yang rapi. Technical Writer tidak hanya mendokumentasikan sistem dan aplikasi yang dibuat, juga membuat help guide dan software manual documentation untuk diberikan kepada client. Tanpa dokumentasi yang baik, aplikasi dan sistem hanyalah seonggok kode yang sulit dimengerti. Client pun bukan dewa yang tahu akan segalanya, oleh karena itu dokumentasi dan help guide harus dibuat sebaik mungkin. 5. Quality Assurance Perangkat atau sistem yang dibangun tentu harus lolos uji. Tidak mungkin kita memberikan sesuatu yang penuh dengan bug dan fitur yang tidak semestinya. Oleh karena itu quality assurance diperlukan untuk menangani masalah tersebut. Setiap fitur yang dikerjakan oleh programmer harus segera di-test baik secara manual ataupun otomatis dengan test case yang sudah disiapkan. Berbagai kemungkinan harus dicoba baik sesuai dugaan maupun diluar dugaan. Dan jangan lupa test case dan hasil test harus didokumentasikan dengan baik. Seiring bertambahnya jumlah fitur yang terbenam dalam sistem atau aplikasi, diharapkan seorang quality assurance mampu melakukan automated testing agar lebih mengefisienkan waktu dan dapat menggunakan waktunya untuk kepentingan yang lain. 6. Network Engineer Seringkali proyek IT skala besar tidak mau melibatkan peran yang satu ini. Padahal kemampuan computer networking itu mempunyai kekhususan tersendiri. Orang yang menguasai suatu web framework atau relational database tertentu. Belum tentu menguasai networking baik itu instalasi maupun maintenance-nya. Katakanlah bila suatu sistem pelayanan rumah sakit harus dipasang di semua bagian gedung. Bila harus dibebankan pada programmer tentu tidak akan efektif. Oleh karena itu network engineer harus diikutsertakan untuk menyumbang kemampuannya dalam memasang instalasi jaringan komputer yang dibutuhkan sistem. 7. System Engineer Selain harus paham dengan computer networking, system engineer harus mampu menguasai konfigurasi yang mumpuni untuk menyediakan infrastruktur untuk aplikasi dan sistem yang diperlukan. Katakanlah bila seorang system engineer harus memasang server dan meng-install web server dan database di dalamnya, tentu konfigurasi yang diperlukan pun tidak mungkin secara default saja. Harus ada konfigurasi yang lebih aman dan sesuai dengan kebutuhan. Belum lagi bila infrastruktur harus tersebar antar wilayah dan gedung. Dan tidak lain, seorang system engineer pun harus siap sedia setiap saat seperti Rexona bila terjadi masalah dengan infrastruktur. Berbeda dengan network engineer yang masih bisa dikerjakan besok. Seorang system engineer, harus sedia 24 jam karena masih bisa mengakses sistem melalui SSH di laptop mereka. Itu tantangannya. 8. Frontend Designer Frontend designer merupakan salah satu jenis peran dari programmer yang berada dalam proyek IT. Tentu saja
Read More