Apa Itu Teknologi Informasi? Pengertian, Tujuan dan Fungsinya

Istilah IT atau Teknologi Informasi merupakan istilah yang sudah sangat familiar. Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Berbagai sendi kehidupan manusia membutuhkan teknologi informasi. Tapi tahukah kamu apa itu Teknologi Informasi Tujuan dan Fungsinya? Yuk simak penjelasannya!!! Pengertian Teknologi Informasi Teknologi informasi merupakan istilah yang mengacu pada pemanfaatan komputer, perangkat lunak, jaringan, dan infrastruktur telekomunikasi untuk mengolah, menyimpan, mengirimkan, serta mengelola data dan informasi. Secara umum, teknologi informasi mencakup berbagai alat, sistem, dan infrastruktur yang memungkinkan proses, penyimpanan, serta pertukaran informasi dalam bentuk digital secara efisien dan terintegrasi.Teknologi ini mencangkup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan jaringan komunikasi yang terintegrasi sehingga menciptakan sistem informasi yang baik efektif dan efisien dari berbagai aspek kehidupan Tujuan Teknologi Informasi Adanya Teknologi Informasi diharapkan dapat menjadi soluksi yang efektif dalam pengelolaan informasi sehingga meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan memudahkan dalam berbagai hal. Teknologi informasi juga bertujuan untuk memastikan bahwa akses terhadap informasi dilakukan dengan cepat, akurat, dan aman, serta dapat membantu pengambilan keputusan berdasarkan data yang valid. Berikut adalah beberapa lainnya:  Mempercepat Akses Informasi  Teknologi informasi memungkinkan akses informasi yang lebih cepat dan mudah. Pengguna dapat mengakses data dari berbagai sumber, seperti internet, dalam hitungan detik. Kemampuan ini membantu manusia tetap terhubung dan up-to-date dengan informasi terbaru yang relevan.  Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas  Salah satu tujuan teknologi informasi adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan komputer, perangkat lunak, dan jaringan membantu mempercepat penyelesaian tugas yang memakan waktu lama jika manual. Misalnya, adanya sistem informasi mempercepat proses administrasi, inventaris, dan pemrosesan transaksi.  Mendukung Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik  Teknologi informasi adalah alat yang sangat berguna dalam mendukung pengambilan keputusan. Dengan kemampuan untuk menganalisis data dalam jumlah besar secara real-time, teknologi ini memberikan pandangan dan wawasan mendalam tentang kondisi bisnis. Informasi ini memungkinkan pemangku kebijakan untuk membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan data yang valid.  Memfasilitasi Komunikasi dan Kolaborasi   Teknologi informasi adalah salah satu elemen kunci yang memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi, baik secara lokal maupun global. Dengan alat seperti email, video conference, dan media sosial, orang dapat berkomunikasi bebas tanpa terhalang apapun. Teknologi informasi juga memungkinkan kerja kolaborasi bagi tim yang tersebar di berbagai lokasi.  Mengurangi Kesalahan Manusia   Dalam banyak hal, teknologi informasi dapat mengurangi kesalahan manusia. Otomatisasi tugas-tugas yang repetitif, seperti pengolahan data atau analisis laporan, dapat dilakukan dengan lebih akurat oleh sistem komputer. Hal ini mengurangi risiko kesalahan pada pengerjaan manual. Fungsi Teknologi Informasi Teknologi informasi memiliki berbagai fungsi penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari, khususnya dalam komunikasi, pengelolaan data, dan efisiensi kerja. Berikut beberapa fungsi utamanya: Pengelolaan Data dan Informasi: TI membantu menyimpan, mengatur, dan mengakses data seperti data pelanggan, transaksi, dan inventaris dengan lebih efisien. Pengolahan dan Analisis Data:Data dalam jumlah besar dapat diproses dan dianalisis untuk mengambil keputusan, baik dalam bisnis, kesehatan, maupun bidang lainnya. Mendukung Pembelajaran: Melalui platform e-learning dan alat interaktif, TI memudahkan proses belajar jarak jauh yang fleksibel. Keamanan Informasi: Teknologi seperti enkripsi dan firewall melindungi data dari ancaman digital seperti peretasan dan pencurian. Komunikasi dan Kolaborasi: Aplikasi seperti email, video conference, dan media sosial mempermudah komunikasi tanpa batasan lokasi. Otomatisasi Proses Bisnis: Software bisnis membantu mengotomatiskan tugas rutin seperti pembayaran dan laporan keuangan, sehingga lebih cepat dan minim kesalahan. Akses Informasi Cepat: Internet memungkinkan kita mendapatkan berbagai informasi hanya dalam hitungan detik. Komponen Dasar Teknologi Informasi Perangkat KerasPerangkat Kertas merujuk pada komponen fisik dari suatu komputer. Ini mencakup perangkat seperti komputer, server, printer, dan perangkat jaringan.Perangkat keras memungkinkan eksekusi tugas dan operasi yang diperlukan untuk mengelola dan memproses informasi. contoh paling umumnya adalah laptop dan komputer Perangkat LunakKomponen ini termasuk sistem operasi, perangkat lunak aplikasi, database, serta program-program khusus yang mendukung fungsi dan operasi teknologi informasi. Program-program ini memungkinkan kita untuk melakukan tugas-tugas yang berbeda, seperti mengelola data, komunikasi, dan analisis. Sebagai contoh, Microsoft Office adalah salah satu paket perangkat lunak yang terkenal Informasi ManajemenDalam teknologi informasi, manajemen informasi merupakan aspek penting yang mencakup proses pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Peran ini sangat vital dalam memastikan operasional bisnis berjalan secara efisien dan efektif. Melalui teknologi, informasi dapat dikelola dan dianalisis dengan lebih optimal, sehingga mendukung kegiatan seperti pemantauan kinerja, perencanaan strategis, pengambilan keputusan, serta pelaporan guna mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh. Contoh Penerapan di Berbagai Bidang Teknologi informasi memainkan peran penting dalam mendukung manajemen informasi, terutama dalam pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan yang efektif. Penerapannya dapat ditemukan di berbagai bidang, seperti dunia bisnis yang menggunakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mengintegrasikan proses keuangan, produksi, dan logistik secara real-time. Di sektor kesehatan, rekam medis elektronik (Electronic Medical Record/EMR) memungkinkan dokter mengakses riwayat pasien secara cepat dan akurat. Sementara itu, di bidang pendidikan, platform e-learning memfasilitasi pembelajaran jarak jauh dan evaluasi berbasis data. Bahkan di sektor pemerintahan, teknologi informasi digunakan dalam e-government untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi layanan publik. Semua contoh ini menunjukkan bagaimana teknologi informasi mendukung pengelolaan informasi yang lebih baik dalam berbagai konteks. Mempunyai minat yang besar untuk menjadi programmer? Ingin tau lebih dalam lagi? Ayo belajar bareng di Telkom University Purwokerto yang menyediakan Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak, telah terakreditasi Baik Sekali oleh BAN-PT. Saat ini tersedia banyak beasiswa dengan kuota dan periode pendaftaran yang terbatas. Jangan sampai kelewatan! Yuk gabung jadi SEtizen di kampus swasta terbaik di Indonesia

Read More

Bedah Buku dan Awarding Library Ambassador TUP 2025 Meriahkan Open Library Universitas Telkom Purwokerto

Purwokerto, 12 Juni 2025 — Open Library Universitas Telkom Purwokerto sukses menggelar acara Bedah Buku dan Awarding Library Ambassador TUP 2025 pada Kamis, 12 Juni 2025, bertempat di Aula Rachmat Effendi. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan sejak pukul 09.00 WIB. Mengusung tema literasi digital dan teknologi, sesi bedah buku kali ini mengupas tuntas buku berjudul “Pengantar Pemrograman Dart: Panduan Cepat untuk Pemula” yang ditulis oleh dosen s1 Rekayasa Perangkat Lunak yaitu bapak Yudha Islami Sulistya, S.Kom., M.Cs.. Buku ini dapat menjadi referensi awal bagi siapa pun yang ingin mempelajari bahasa pemrograman Dart dengan pendekatan praktis dan mudah dipahami. Dalam sesi bedah buku, hadir langsung sang penulis, bapak Yudha Islami Sulistya, S.Kom., M.Cs., bersama dengan Bapak Arif Amrulloh, S.Kom., M.Kom. sebagai pembedah utama. Keduanya memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya penguasaan bahasa Dart, terutama dalam pengembangan aplikasi modern berbasis Flutter. Sebagai bentuk apresiasi, dalam acara kali ini terdapat hadiah berupa buku Pengantar Pemrograman Dart kepada lima peserta terbaik yang aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Tak hanya bedah buku, acara juga dirangkaikan dengan Awarding Library Ambassador TUP 2025, yaitu pemberian penghargaan kepada mahasiswa terpilih yang telah berperan aktif dalam mendukung kegiatan literasi dan pengembangan perpustakaan kampus sepanjang tahun ajaran 2024/2025. Acara ini menjadi momentum penting dalam menumbuhkan budaya literasi teknologi di kalangan mahasiswa dan mendorong kolaborasi aktif antara pustakawan, dosen, dan mahasiswa dalam pengembangan sumber daya pengetahuan digital.

Read More

International Seminar and Capstone Exhibition 2025 Sukses Digelar di Universitas Telkom Purwokerto

Pada Rabu, 11 Juni 2025, Universitas Telkom Purwokerto sukses menyelenggarakan kegiatan International Seminar and Capstone Exhibition. Acara ini berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan tersebar di beberapa lokasi, yakni Gedung Rektorat lantai 2, 3, dan 4, Aula Rachmat Efendi, serta Gedung DSP. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara seminar internasional dan pameran karya tugas akhir (capstone project) dari mahasiswa. Pada sesi seminar internasional yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 di Aula Rachmat Efendi dan Rektorat lantai 5, hadir sejumlah pembicara terbaik dari berbagai latar belakang akademik dan industri, yang menyampaikan materi seputar teknologi dan inovasi masa depan. Sementara itu, pameran Capstone Exhibition diikuti oleh 34 stand dari berbagai program studi, antara lain Rekayasa Perangkat Lunak, Sains Data, Teknik Telekomunikasi, dan Teknik Biomedis. Para mahasiswa memamerkan karya-karya inovatifnya, mulai dari perangkat berbasis Internet of Things (IoT), perangkat lunak (software), hingga perangkat keras (hardware). Acara ini menjadi wadah yang inspiratif bagi mahasiswa untuk menampilkan hasil karyanya kepada publik serta membuka peluang kolaborasi dengan dunia industri dan akademisi global. Mempunyai minat yang besar untuk menjadi programmer? Ingin tau lebih dalam lagi? Ayo belajar bareng di Telkom University Purwokerto yang menyediakan Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak, telah terakreditasi Baik Sekali oleh BAN-PT. Saat ini tersedia banyak beasiswa dengan kuota dan periode pendaftaran yang terbatas. Jangan sampai kelewatan! Yuk gabung jadi SEtizen di kampus swasta terbaik di Indonesia

Read More
pelantikan kaprodi

Selamat Bertugas Kepala Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak 2025

Pada Rapat Mingguan Program Studi yang diselenggarakan pada hari Rabu, 7 Mei 2025, telah dilakukan pemilihan calon Kepala Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Terdapat tiga kandidat yang diajukan, yaitu: Bapak Ariq Cahya Wardhana, S.Kom., M.Kom. Bapak Arif Amrulloh, S.Kom., M.Kom. Bapak Abednego Dwi Septiadi, S.Kom., M.Kom. Melalui proses pemungutan suara, diperoleh hasil bahwa kandidat dengan suara terbanyak adalah Bapak Abednego Dwi Septiadi, S.Kom., M.Kom. Berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 35/SDM03/SDM-000/I/2025 mengenai perjanjian kerja tenaga profesional antara Universitas Telkom dan Bapak Abednego Dwi Septiadi, maka beliau resmi ditetapkan sebagai Kepala Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak terhitung mulai 1 Juni 2025. Dengan penetapan tersebut, berakhir pula masa jabatan Bapak Ariq Cahya Wardhana, S.Kom., M.Kom. sebagai Kepala Program Studi RPL yang telah menjabat selama dua periode pada tahun 2023–2025. Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan kontribusi beliau selama masa kepemimpinannya. Selamat bertugas kepada Bapak Abednego Dwi Septiadi, S.Kom., M.Kom. Semoga amanah dan membawa kebermanfaatan serta kemajuan bagi Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak.

Read More

MLOps vs DevOps: Persamaan MLOps dan DevOps

MLOps dan DevOps adalah dua pendekatan modern yang sering digunakan dalam pengembangan dan penerapan sistem teknologi. Meski memiliki perbedaan mendasar, keduanya juga memiliki sejumlah kesamaan atau area yang saling tumpang tindih. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang area tumpang tindih antara MLOps dan DevOps, serta bagaimana keduanya saling melengkapi dalam praktik pengembangan modern. Apa Itu MLOps dan DevOps? DevOps adalah pendekatan yang menggabungkan pengembangan perangkat lunak (development) dan operasi TI (operations) untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan kualitas dalam siklus hidup aplikasi. DevOps berfokus pada otomatisasi, integrasi berkelanjutan (CI), dan pengiriman berkelanjutan (CD). MLOps atau Machine Learning Operations, adalah cabang khusus dari DevOps yang diperluas untuk menangani kebutuhan dalam proyek pembelajaran mesin (machine learning). MLOps mencakup aspek-aspek tambahan seperti pengelolaan data, pelatihan model, evaluasi model, dan pemantauan performa model setelah disebarkan. Area Tumpang Tindih antara MLOps dan DevOps Meskipun memiliki fokus yang berbeda, MLOps dibangun di atas prinsip DevOps dan memperluasnya untuk memenuhi tantangan unik pembelajaran mesin. Berikut adalah beberapa area utama di mana MLOps dan DevOps saling beririsan: 1. Otomatisasi dan CI/CD Pipeline Baik MLOps maupun DevOps menggunakan CI/CD pipeline untuk mempercepat dan menyederhanakan proses pengembangan hingga produksi. Pipeline ini bertugas mengotomatiskan: Pembuatan kode Pengujian unit dan integrasi Penyebaran aplikasi atau model ke lingkungan produksi Dalam MLOps, pipeline ini diperluas mencakup proses tambahan seperti: Validasi dan praproses data Pelatihan dan evaluasi model Deployment model machine learning ke dalam API atau sistem produksi Infrastruktur sebagai Kode (Infrastructure as Code – IaC) Keduanya menerapkan Infrastructure as Code (IaC) untuk menyederhanakan manajemen infrastruktur melalui kode, sehingga dapat direplikasi dan diskalakan dengan mudah. Beberapa alat umum yang digunakan dalam DevOps dan MLOps: Docker: Untuk membuat container aplikasi atau model Terraform: Untuk provisioning infrastruktur cloud secara otomatis Kubernetes: Untuk mengelola orkestrasi container Perbedaannya, MLOps membutuhkan infrastruktur tambahan untuk menangani: Proses pelatihan model secara terdistribusi Kumpulan data berukuran besar Penyajian model secara real-time atau batch Pemantauan dan Observasi Keduanya mengandalkan sistem monitoring untuk memastikan keandalan, mendeteksi masalah sedini mungkin, dan memantau performa aplikasi atau model. Alat pemantauan populer yang digunakan di DevOps dan MLOps antara lain: Prometheus: Untuk mengumpulkan dan memantau metrik sistem Grafana: Untuk visualisasi data performa Di sisi MLOps, observabilitas diperluas ke aspek model seperti: Akurasi prediksi Model drift atau perubahan distribusi data Latensi inferensi model MLOps dan DevOps memiliki banyak area tumpang tindih, terutama dalam hal otomatisasi, pengelolaan infrastruktur, dan pemantauan. MLOps tidak menggantikan DevOps, melainkan membangun dan memperluasnya untuk mengakomodasi kebutuhan khusus dari proyek machine learning. Mempunyai minat yang besar untuk menjadi programmer? Ingin tau lebih dalam lagi? Ayo belajar bareng di Telkom University Purwokerto yang menyediakan Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak, telah terakreditasi Baik Sekali oleh BAN-PT. Saat ini tersedia banyak beasiswa dengan kuota dan periode pendaftaran yang terbatas. Jangan sampai kelewatan! Yuk gabung jadi SEtizen di kampus swasta terbaik di Indonesia

Read More

MLOps vs DevOps: Perbedaan MLOps dan DevOps

Pembelajaran Machine atau Machine Learning semakin digemari dan dibutuhkan di dunia industri. Selain performanya yang bagus, Machine Learning juga meringankan pekerjaan, efisiensi waktu dan anggaran serta SDM yang ada. DevOps dikembangkan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Tujuannya adalah menyatukan tim pengembang dan tim operasional agar proses penerapan dan peluncuran fitur baru ke lingkungan produksi menjadi lebih cepat dan efisien. Sementara itu, MLOps merupakan penerapan prinsip-prinsip DevOps dalam konteks pembelajaran mesin (machine learning). MLOps menangani tantangan khusus di bidang ML, seperti pengelolaan kumpulan data yang besar dan terus berubah, pelacakan serta versi model, dan pemantauan yang diperlukan untuk mengatasi masalah seperti pergeseran data maupun pergeseran konsep. Oleh karena itu perlu dikaji lebih dalam lagi segala hal terkait ML, perbedaan DevOps dan MLOps maupun berbagai hal yang keterkaitan. Mari kita bahas lebih jauh lagi! Apa Itu DevOps? DevOps adalah metodologi rekayasa perangkat lunak yang menggabungkan pengembangan (Dev) dan operasi (Ops) ke dalam satu kerangka praktik dan alat yang dirancang untuk meningkatkan kolaborasi, menyederhanakan alur kerja, dan meningkatkan kualitas perangkat lunak.  Diperkenalkan pada tahun 2009, DevOps bertujuan untuk memperpendek siklus hidup pengembangan sistem dan memungkinkan pengiriman perangkat lunak secara berkelanjutan dengan kualitas tinggi. Lebih dari sekadar integrasi tim, DevOps menekankan pentingnya otomatisasi, integrasi dan pengiriman berkelanjutan (CI/CD), manajemen ramping (lean management), serta evaluasi kinerja yang iteratif.  Dengan menjembatani kesenjangan antara tim pengembang dan tim operasional yang sebelumnya terpisah, DevOps menciptakan budaya kolaboratif dan mendorong efisiensi melalui otomatisasi proses. Hasilnya, banyak perusahaan besar seperti Meta, Amazon, dan lainnya kini mampu menghadirkan fitur-fitur perangkat lunak baru setiap hari. Bagi Anda yang tertarik mendalami bidang ini, mengikuti kursus Pengantar DevOps bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk memahami dasar-dasar dan praktik terbaik dalam dunia DevOps. Tujuan Utama DevOps DevOps dirancang untuk menyatukan proses pengembangan dan operasional demi mencapai efisiensi dan kecepatan dalam pengiriman perangkat lunak. Tujuan utamanya mencakup: Mempercepat siklus rilis: DevOps membantu memangkas waktu antara pengembangan dan peluncuran fitur, sehingga rilis bisa dilakukan lebih cepat tanpa mengorbankan kestabilan. Otomatisasi alur kerja (CI/CD): Dengan proses integrasi dan pengiriman berkelanjutan, tim dapat menguji dan menyebarkan perubahan kode secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan manusia. Kolaborasi lintas tim: DevOps mendorong sinergi antara developer dan tim operasi agar bekerja lebih terkoordinasi, bukan berjalan terpisah seperti pada pendekatan tradisional. Produktivitas yang lebih tinggi: Automasi berbagai proses teknis memungkinkan tim fokus pada inovasi, bukan pekerjaan repetitif. Komponen Utama dalam DevOps DevOps tidak hanya soal budaya kerja, tetapi juga didukung oleh komponen teknis yang saling terintegrasi: CI/CD Pipeline Sistem otomatis untuk membangun, menguji, dan menyebarkan kode. Memberikan umpan balik lebih cepat dan mengurangi risiko kerusakan saat rilis. Infrastructure as Code (IaC) Infrastruktur dikonfigurasi dan dikelola melalui skrip, bukan secara manual. Ini membuat setup menjadi lebih cepat, konsisten, dan mudah direplikasi. Monitoring & Observability Kemampuan untuk memantau kinerja aplikasi dan infrastruktur secara real-time, mendeteksi masalah sebelum berdampak besar pada pengguna. Tools DevOps yang Paling Banyak Digunakan Untuk mewujudkan praktik DevOps secara efektif, berikut beberapa alat yang sering dipakai di industri: CI/CD: Jenkins, GitLab CI/CD, CircleCI IaC: Terraform, Ansible, Chef, Puppet Kontainer & Orkestrasi: Docker, Kubernetes Monitoring & Visualisasi: Prometheus, Grafana, Datadog Apa Itu MLOps? MLOps (Machine Learning Operations) adalah perluasan dari prinsip-prinsip DevOps yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan unik dalam proyek machine learning. Meskipun berbagi tujuan yang sama—yakni otomatisasi, efisiensi, dan keandalan dalam pengembangan perangkat lunak—MLOps berfokus secara khusus pada seluruh siklus hidup proyek pembelajaran mesin. Berbeda dengan eksperimen lokal yang sering bersifat sementara, MLOps menitikberatkan pada bagaimana model machine learning diproduksi, di-deploy, dan dipelihara dalam lingkungan produksi secara berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah mengotomatiskan dan menyederhanakan semua tahapan dalam alur kerja machine learning: mulai dari eksperimen, pelatihan, validasi, deployment, hingga pemantauan dan pembaruan model. Beberapa tantangan yang diatasi oleh MLOps meliputi: Reproduksibilitas eksperimen Monitoring dan adaptasi berkelanjutan Kolaborasi lintas fungsi Tujuan Utama MLOps MLOps hadir sebagai pendekatan terstruktur untuk mengelola siklus hidup machine learning secara end-to-end. Tujuannya bukan sekadar menerapkan model ke produksi, tapi juga memastikan bahwa proses tersebut dapat diandalkan, berulang, dan terukur. Tujuan utama MLOps antara lain: Otomatisasi siklus hidup ML: Menyederhanakan proses pengumpulan data, pelatihan model, deployment, dan pemantauan dengan mengurangi intervensi manual. Reproduktifitas dan konsistensi: Menjamin eksperimen dan alur kerja dapat diulang dengan hasil yang sama, mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang kuat. Kolaborasi lintas fungsi: Meningkatkan sinergi antara data scientist, engineer, dan tim operasional agar alur kerja berjalan lebih lancar. Mengatasi tantangan khusus ML: Termasuk pergeseran distribusi data, pembaruan model secara rutin, dan pengelolaan dataset yang kompleks. Skalabilitas sistem: Memastikan model mampu menangani volume data yang besar dan peningkatan permintaan penggunaan secara berkelanjutan. Komponen Inti dalam MLOps 1. Pelatihan Model dan Retraining Pipeline Automasi proses praproses data dan rekayasa fitur Validasi model dan pelacakan performa Melatih ulang model secara berkala untuk menyesuaikan dengan data baru 2. Versi Model & Data, Pelacakan Eksperimen Kontrol versi model dan dataset untuk audit dan rollback Pelacakan eksperimen mencakup parameter, metrik, dan output pelatihan 3. Orkestrasi Jalur Data Automasi proses persiapan, transformasi, dan validasi data Menjaga konsistensi dan mendeteksi perubahan pada distribusi data 4. Pemantauan dan Pemeliharaan Pemantauan performa model secara real-time Deteksi dini terhadap degradasi performa atau data drift Pemicu otomatis untuk retraining jika diperlukan 5. Infrastruktur sebagai Kode (IaC) Menggunakan alat seperti Kubernetes dan Terraform untuk membangun infrastruktur yang scalable dan dapat direplikasi Alat Populer untuk Implementasi MLOps Beberapa tools berikut digunakan luas dalam praktik MLOps modern: Pelacakan Eksperimen: MLflow, Weights & Biases Versi Data: DVC (Data Version Control) Orkestrasi Pipeline: Apache Airflow, Kubeflow, Dagster Model Deployment: TensorFlow Serving, Seldon Core, Amazon SageMaker Monitoring: Prometheus, Grafana, WhyLabs Infrastruktur sebagai Kode: Kubernetes, Docker, Terraform Perbedaan Antara DevOps dan MLOps Meskipun MLOps dibangun di atas prinsip DevOps, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal fokus, siklus hidup, alat, artefak yang dikelola, dan struktur tim. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh sifat unik dan kompleksitas alur kerja machine learning Fokus dan Ruang Lingkup   DevOps MLOps Fokus pada aplikasi perangkat lunak Fokus pada model ML dan alur data Berpusat pada kode Berpusat pada data dan model Menyederhanakan proses build → test → deploy Menyertakan proses tambahan: data prep, training, inferensi Artefak yang Dikelola

Read More

Kenapa Purwokerto? Ini 7 Fakta Kota Ternyaman di Indonesia

Purwokerto, sebuah kota kecil di Jawa Tengah, mungkin belum sepopuler Yogyakarta atau Bandung. Namun, kota ini diam-diam menyimpan pesona yang membuat banyak orang jatuh hati. Dari suasana yang nyaman hingga biaya hidup yang terjangkau, Purwokerto pantas disebut sebagai salah satu kota ternyaman di Indonesia. Berikut tujuh fakta menarik tentang Purwokerto yang wajib kamu ketahui! 1. Biaya Hidup yang Terjangkau Salah satu alasan utama banyak orang betah di Purwokerto adalah biaya hidup yang relatif rendah. Harga sewa kos, makanan, hingga kebutuhan harian di kota ini jauh lebih terjangkau dibandingkan kota besar lain di Indonesia. Dengan penghasilan menengah, kamu sudah bisa menikmati gaya hidup nyaman di sini. 2. Udara Sejuk di Kaki Gunung Slamet Terletak di lereng Gunung Slamet, Purwokerto memiliki iklim yang sejuk dan udara yang segar. Suhu rata-rata di kota ini berkisar antara 20–26°C, menjadikannya tempat yang ideal untuk menghindari panasnya kota-kota besar. 3. Pusat Pendidikan Berkualitas Tidak hanya nyaman, Purwokerto juga dikenal sebagai kota pelajar. Keberadaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan berbagai perguruan tinggi lainnya menjadikan Purwokerto sebagai tujuan pendidikan yang kompetitif di Jawa Tengah. Salah satu kampus unggulan di kota ini adalah Telkom University Purwokerto. Kampus ini menawarkan program-program berbasis teknologi dan bisnis yang siap menjawab kebutuhan industri modern. Salah satu program favoritnya adalah Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak).    Tertarik berkarier di dunia teknologi?   Program Studi Software Engineering Telkom University Purwokerto siap membekali kamu dengan kurikulum berbasis industri, pengajar profesional,     dan fasilitas canggih.    Informasi lengkap seputar kampus, cek di purwokerto.telkomuniversity.ac.id!  Dengan fokus pada teknologi digital, inovasi, dan pengembangan perangkat lunak, Program Studi Software Engineering di Telkom University Purwokerto menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin menjadi software engineer andal dan siap bersaing di tingkat global. 4. Infrastruktur Kota yang Semakin Maju Dalam beberapa tahun terakhir, Purwokerto mengalami perkembangan pesat. Jalan-jalan diperlebar, fasilitas publik diperbaiki, dan kawasan wisata dikembangkan. Kehadiran proyek strategis seperti rencana jalan tol yang menghubungkan Purwokerto ke Jakarta melalui Trans Jawa juga memperkuat daya tarik kota ini. 5. Wisata Alam yang Memukau Purwokerto punya banyak destinasi alam menawan seperti Baturaden, Curug Telu, dan Telaga Sunyi. Baturaden, yang hanya berjarak sekitar 15 km dari pusat kota, menawarkan panorama pegunungan, air terjun, dan pemandian air panas yang bisa dinikmati bersama keluarga atau teman. Baca Juga: 7 OBJEK WISATA TERBAIK DI PURWOKERTO TERBARU 2024 6. Kuliner Lokal yang Unik dan Lezat Membahas Purwokerto tidak lengkap tanpa menyebut kulinernya. Kota ini terkenal dengan mendoan — tempe tipis yang digoreng setengah matang — dan getuk goreng Sokaraja. Makanan-makanan khas ini menambah alasan mengapa banyak orang selalu ingin kembali ke Purwokerto. 7. Masyarakat yang Ramah dan Budaya yang Kental Keramahan masyarakat Purwokerto menjadi nilai lebih yang jarang ditemukan di kota besar. Di sini, kamu bisa merasakan budaya Banyumasan yang kental dengan tradisi gotong royong, kesederhanaan, dan rasa kekeluargaan yang kuat. Dengan udara sejuk, biaya hidup terjangkau, pilihan pendidikan yang berkualitas, hingga keindahan alamnya, Purwokerto memang layak disebut sebagai salah satu kota ternyaman di Indonesia. Baik untuk tempat tinggal, menuntut ilmu, maupun sekadar berlibur, Purwokerto menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan. Dengan udara sejuk, biaya hidup terjangkau, pilihan pendidikan yang berkualitas, hingga keindahan alamnya, Purwokerto memang layak disebut sebagai salah satu kota ternyaman di Indonesia. Baik untuk tempat tinggal, menuntut ilmu, maupun sekadar berlibur, Purwokerto menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan.

Read More
Tren Rekayasa Perangkat Lunak 2025: Inovasi dan Teknologi Masa Depan

Tren Rekayasa Perangkat Lunak 2025: Inovasi dan Teknologi Masa Depan

Di era digital yang terus berkembang, tren rekayasa perangkat lunak 2025 menampilkan perubahan besar dalam cara software dirancang, dibangun, dan digunakan. Mulai dari kecerdasan buatan (AI) hingga edge computing, berbagai teknologi baru hadir untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan skalabilitas sistem. Berikut adalah 6 tren utama yang diprediksi akan mendominasi dunia pengembangan perangkat lunak tahun ini. Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning (ML) dalam Pengembangan Software AI dan ML telah menjadi tulang punggung banyak inovasi digital. Teknologi ini mampu mengotomatisasi proses, menganalisis data dalam skala besar, dan memberikan pengalaman pengguna yang personal. Dengan kecepatan dan ketepatannya, AI bisa menggantikan banyak tugas manual. Perusahaan global seperti OpenAI, Google, dan Microsoft telah mengembangkan solusi AI yang matang, didukung oleh riset dan infrastruktur skala besar, membuatnya lebih stabil dan siap digunakan dibandingkan solusi lokal. Contoh Implementasi AI dan ML Chatbot cerdas seperti ChatGPT untuk layanan pelanggan. Sistem rekomendasi seperti di Netflix dan Spotify. Analitik prediktif untuk pengambilan keputusan bisnis. Baca juga: Apa Itu Machine Learning? Pengertian dan Contohnya Low-Code dan No-Code Development Permintaan aplikasi terus meningkat, dan platform low-code/no-code menjawab kebutuhan ini dengan memungkinkan siapa pun—termasuk non-programmer—untuk membangun aplikasi secara cepat dan efisien. Platform seperti OutSystems dan Mendix telah memiliki ekosistem besar, dokumentasi lengkap, serta komunitas global yang aktif, menjadikannya pilihan utama. Contoh Implementasi Startup membangun MVP menggunakan platform seperti Bubble dan OutSystems tanpa memerlukan tim developer lengkap. Cloud-Native Development untuk Fleksibilitas Maksimal Cloud-native development memungkinkan perusahaan mengembangkan aplikasi dengan pendekatan mikroservis dan container (seperti Kubernetes). Hal ini memberikan skalabilitas, kecepatan deployment, dan efisiensi biaya yang lebih tinggi. Penyedia seperti AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure telah terbukti memiliki keamanan tinggi, uptime stabil, dan dukungan global. Contoh Implementasi Netflix dan Airbnb memanfaatkan cloud-native untuk memastikan layanan tetap responsif dan andal, bahkan saat terjadi lonjakan trafik. DevSecOps: Integrasi Keamanan Sejak Awal Ancaman siber semakin kompleks. Maka dari itu, DevSecOps menjadi pendekatan wajib yang mengintegrasikan keamanan ke dalam setiap tahap pengembangan perangkat lunak, bukan hanya di akhir. Penyedia seperti Palo Alto Networks dan CrowdStrike memiliki teknologi deteksi dan respons yang canggih, dengan tim keamanan siber terbaik dunia. Contoh Implementasi Perusahaan fintech seperti PayPal dan Stripe menerapkan DevSecOps untuk menjaga keamanan transaksi secara menyeluruh. Blockchain untuk Transparansi dan Keamanan Data Blockchain menawarkan sistem pencatatan data yang terdesentralisasi, transparan, dan tidak dapat diubah. Cocok untuk transaksi digital, rantai pasok, hingga sistem identitas. Solusi seperti Ethereum dan Hyperledger sudah terbukti stabil, memiliki komunitas besar, dan didukung oleh banyak perusahaan besar dunia. Contoh Implementasi Smart contract di Ethereum. Sistem rekam medis berbasis blockchain untuk keamanan dan privasi data pasien. Internet of Things (IoT) dan Edge Computing Mengapa Ini Jadi Tren? Seiring meningkatnya penggunaan perangkat pintar, IoT dan edge computing memungkinkan pemrosesan data secara lokal, mengurangi latensi dan meningkatkan kecepatan respons sistem. Perusahaan seperti Amazon, Google, dan Tesla telah berinvestasi besar dalam teknologi ini, sehingga menghadirkan solusi yang lebih stabil dan efisien. Contoh Implementasi Amazon Echo dan Google Nest memproses perintah suara secara langsung di perangkat. Tesla menggunakan edge computing untuk pengolahan data kendaraan otonom secara real-time. Tahun 2025 menandai era baru dalam rekayasa perangkat lunak, dengan fokus pada otomatisasi, efisiensi, dan keamanan. Mengadopsi teknologi seperti AI, cloud-native, DevSecOps, dan blockchain menjadi kunci bagi bisnis untuk tetap kompetitif. Meski solusi asing masih mendominasi, potensi pengembangan lokal terus berkembang. Investasi dalam talenta dan infrastruktur digital Indonesia sangat penting agar bisa menciptakan inovasi yang mampu bersaing di pasar global. Mempunyai minat yang besar untuk menjadi programmer? Ingin tau lebih dalam lagi? Ayo belajar bareng di Telkom University Purwokerto. Telkom University Purwokerto yang sebentar lagi akan jadi Tel-U Purwokerto menyediakan Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak yang telah terakreditasi Baik Sekali oleh BAN-PT. Saat ini tersedia banyak beasiswa dengan kuota dan periode pendaftaran yang terbatas. Jangan sampai kelewatan! Yuk gabung jadi SEtizen di kampus swasta terbaik di Jawa Tengah

Read More

Cloud-Based Software Development: Inovasi Modern dalam Pengembangan Perangkat Lunak

Apa Itu Cloud-Based Software Development? Cloud-Based Software Development adalah metode pengembangan perangkat lunak yang menggunakan infrastruktur komputasi awan (cloud computing) untuk menyimpan, mengelola, dan menjalankan aplikasi. Dengan model ini, pengembang dapat mengakses alat dan sumber daya melalui internet tanpa perlu bergantung pada perangkat keras lokal. Manfaat Cloud-Based Software Development Efisiensi Biaya Cloud computing mengurangi kebutuhan akan infrastruktur fisik yang mahal. Pengembang hanya membayar sumber daya yang digunakan, sehingga lebih hemat biaya. Skalabilitas Tinggi Perusahaan dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas server sesuai dengan kebutuhan aplikasi mereka. Aksesibilitas Global Tim pengembang dapat bekerja dari mana saja dengan akses internet, meningkatkan kolaborasi antar anggota tim yang tersebar di berbagai lokasi. Keamanan Data Penyedia layanan cloud umumnya memiliki sistem keamanan canggih, termasuk enkripsi data dan pencadangan otomatis, yang membantu melindungi data dari kehilangan atau serangan siber. Pembaruan Otomatis: Layanan cloud sering kali menyediakan pembaruan otomatis, memastikan perangkat lunak selalu menggunakan versi terbaru tanpa perlu intervensi manual. Model Cloud-Based Software Development Ada beberapa model yang umum digunakan dalam pengembangan berbasis cloud: Infrastructure as a Service (IaaS): Menyediakan infrastruktur seperti server, penyimpanan, dan jaringan melalui internet. Contoh: Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure. Platform as a Service (PaaS): Menyediakan platform pengembangan lengkap dengan alat-alat yang diperlukan untuk membangun aplikasi tanpa harus mengelola infrastruktur dasar. Contoh: Google App Engine, Heroku. Software as a Service (SaaS): Menyediakan aplikasi yang dapat langsung digunakan tanpa perlu instalasi di perangkat pengguna. Contoh: Google Drive, Dropbox, Slack. Tantangan dalam Cloud-Based Software Development Meskipun memiliki banyak keunggulan, metode ini juga memiliki beberapa tantangan: Ketergantungan pada Internet – Akses aplikasi dan data sepenuhnya bergantung pada koneksi internet. Keamanan dan Kepatuhan Regulasi – Beberapa industri memiliki regulasi ketat terkait penyimpanan data di cloud. Potensi Biaya Tambahan – Jika tidak dikelola dengan baik, biaya penggunaan layanan cloud bisa meningkat secara signifikan Cloud-Based Software Development menawarkan banyak keuntungan bagi perusahaan dan pengembang perangkat lunak, termasuk efisiensi biaya, skalabilitas tinggi, dan aksesibilitas global. Dengan memahami manfaat dan tantangan yang ada, bisnis dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi cloud untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi. Apakah bisnis Anda siap beralih ke pengembangan berbasis cloud? Dengan strategi yang tepat, Anda dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing di era digital ini!

Read More

5+ Alat DevOps Terbaik Untuk Pemula

DevOps adalah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang menggabungkan pengembangan (Development) dan operasi (Operations) untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan kualitas perangkat lunak. DevOps menekankan otomatisasi, kolaborasi, dan integrasi berkelanjutan (CI/CD) untuk mempercepat siklus pengembangan dan deployment aplikasi. DevOps menjadi elemen penting dalam pengembangan perangkat lunak modern. Bagi pemula yang ingin memahami dan mengimplementasikan DevOps, mengenal alat yang tepat adalah langkah awal yang krusial. Berikut ini adalah 5+ alat DevOps terbaik yang ramah bagi pemula. 1. Git Git adalah sistem kontrol versi terdistribusi yang memungkinkan tim pengembang bekerja secara kolaboratif. Dengan Git, setiap perubahan dalam kode dapat dilacak dengan mudah. GitHub dan GitLab adalah platform populer berbasis Git yang mempermudah manajemen proyek. Baca Juga: Apa Itu Git? Pengertian dan Perbedaannya dengan GitHub 2. Docker 3. Jenkins   Jenkins adalah alat otomatisasi yang membantu dalam integrasi dan pengiriman berkelanjutan (CI/CD). Dengan Jenkins, pengembang dapat mengotomatiskan proses build, pengujian, dan deployment. 4. Kubernetes Ansible adalah alat otomatisasi konfigurasi yang membantu dalam manajemen infrastruktur IT. Dengan Ansible, pengembang dapat mengelola banyak server secara bersamaan menggunakan skrip sederhana. 5. Ansible  Ansible adalah alat otomatisasi konfigurasi yang membantu dalam manajemen infrastruktur IT. Dengan Ansible, pengembang dapat mengelola banyak server secara bersamaan menggunakan skrip sederhana. 6. Terraform Terraform adalah alat Infrastructure as Code (IaC) yang memungkinkan pembuatan dan pengelolaan infrastruktur secara otomatis. Ia membantu dalam penyediaan sumber daya cloud dengan deklarasi kode. Memilih alat DevOps yang tepat sangat penting untuk meningkatkan efisiensi pengembangan perangkat lunak. Git, Docker, Jenkins, Kubernetes, Ansible, dan Terraform adalah beberapa alat terbaik yang bisa digunakan oleh pemula untuk memulai perjalanan mereka dalam dunia DevOps.

Read More

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp: 0281-641629
Email Official: info@telkomuniversity.ac.id

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University